Selasa, 10 Maret 2015

Museum Geologi


Bandung adalah kota besar yang mempunyai kekayaan alam yang cukup melimpah, serta memiliki banyak tempat- tempat bersejarah salah satunya adalah Museum Geologi. Museum ini banyak sekali peninggalan-peninggalan jaman Purba Kala yang sangat bermanfaat. “Paris Van Java” adalah sebutan bagi kota Bandung karena di ibaratkan sebagai parisnya Indonesia. Keindahan pemandangan alam serta bangunan-bangunan bersejarah dikota bandung sangat memikat para wisatawan untuk mengunjunginya dan banyak nilai manfaat yang positif.

Museum Geologi pertama kali diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929 Masehi, awalnya museum ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi hasil penyelidikan geologi yang dilakukan oleh para ahli yang dikomandoi oleh pemerintah Belanda pada zaman dahulu.

Renovasi Museum Geologi adalah atas usaha bersama dari pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang pada tahun 1998 sampai dengan Juli tahun 2000 dan kemudian diresmikan pada tanggal 22 Agustus 2000 oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri yang waktunya bersamaan dengan Simposium Internasional tentang Museum Geologi.Museum ini direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Museum Geologi letaknya di Jalan Diponegoro, tidak jauh dari Gedung Sate. Dari sini dapat diperoleh berbagai informasi yang berhubungan dengan masalah kegeologian. Di antara benda-benda yang menjadi koleksinya adalah fosil tengkorak manusia pertama di dunia , fosil-fosil kerangka binatang pra-sejarah, batu bintang seberat 156 kg yang jatuh pada 30 Maret 1884 di Jatipelangon, Madiun. Sebagai sebuah monumen bersejarah, museum ini dianggap sebagai peninggalan nasional dan berada di bawah perlindungan pemerintah. Museum ini menyimpan dan mengelola materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral, yang dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.
Gedung Museum ini berbatasan dengan, di arah utara : Jalan Surapati, timur : Gedung RRI, selatan : Jalan Diponegoro, barat : Jalan Sentot Alibasa. Gedung Geologi mempunyai gaya arsitektur art deco dengan berbagai kesan horisontal yang sangat kuat. Terdiri atas dua lantai dengan arah menghadap ke selatan (Jalan Surapati). Museum ini pada mulanya sangatlah sederhana sehingga bisa dikatakan hampir sama dengan ruang dokumentasi koleksi.
Museum geologi Bandung merupakan salah satu tempat wisata edukasi yang layak menjadi destinasi liburan keluarga yang sarat akan pengetahuan, khususnya pada peninggalan masa purbakala. Kota Bandung sebagai pusat kota provinsi Jawa Barat memang menyajikan berbagai tempat wisata mulai dari wisata belanja, kuliner, alam dan wisata edukasi yang menarik untuk di kunjungi.
Wisata edukasi ternama pada kota kembang pada museum ini, berisi peninggalan zaman penjajahan Belanda yang berisikan penemuan arkeolog seperti penemuan fosil sejarah manusia purba di Indonesia. Termasuk pula dengan sejarah museum geologi bandung ini, yang sampai sekarang menjadi pusat pengetahuan geologi nusantara.
Buka Setiap hari dari pukul 9.00 sampai Pukul 15.00 Kecuali Hari Jum'at Libur dan hari libur nasional. Mengenai tarif, museum yang diresmikan tahun 1929 oleh pemerintah Hindia Belanda ini menerapkan biaya Rp 2.000 untuk umum dan Rp 1.500 untuk pelajar. Bila datang dengan rombongan, pelajar hanya dikenai Rp 1.000. MGB buka dari Senin hingga Kamis antara jam 09.00-15.00 WIB, sedangkan Sabtu dan Minggu setiap pukul 09.00-13.00 WIB. Khusus hari Jumat dan hari libur nasional tutup. "Museum ini tutup karena kami juga perlu merawat benda-benda koleksi di sini."

SEKILAS MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
Museum geologi awalnya berfungsi sebagai laboratorium dan tempat penyimpanan hasil penyelidikan geologi dan pertambangan dari berbagai wilayah Indonesia lalu berkembang lagi bukan saja sebagai sarana penelitian namun berfungsi pula sebagai sarana pendidikan, penyedia berbagai informasi tentang ilmu kebumian dan objek pariwisata.

Pergeseran fungsi museum seirama dengan kemajuan teknologi adalah menjadikan museum geologi sebagai:
•           Tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya.
•           Tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dimana Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu kebumian yang menggambarkan keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan peraga.
•           Objek geowisata yang menarik.

Lokasi Museum Geologi tidak jauh dari Gedung Sate dan masih termasuk dalam satu wilayah bangunan-bangunan bersejarah. Gedung ini lokasinya di sisi Jalan Diponegoro No. 57, yang masih termasuk ke dalam Kel. Cihaurgeulis, Kec. Coblong.

Secara Geografis lokasinya terdapat pada koordinat 06º54'03,3" LS dan 107º37'16,9" BT. dan di sekitar gedung kini sudah banyak berdiri bangunan kantor, pemukiman, dan pertokoan. Untuk mencapai tempat ini relatif mudah dengan melalui jalan raya yang memiliki kondisi yang baik, menggunakan kendaraan pribadi beroda 4 atau 2 ataupun naik kendaraan umum seperti Bis/Angkot yang melalui kawasan ini relatif banyak.

Kehidupan masa lampau biasa berhubungan dengan sejarah yang berartikan untuk unsur pengertian yaitu sejarah sebagai suatu peristiwa, sejarah sebagai peristiwa, sebagai ilmu serta sebagai seni.
Sejarah sebagai peristiwa adalah sejarah yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat pada masa lampau. Dalam pengertian ini, kata “sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat” sangat penting sebab segala sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan hubungan dan kehidupan masyarakat bukanlah sejarah, selanjutnya kata “masa lampau” karena suatu kehidupan atau peristiwa yang terjadi pada hari bukanlah sejarah.
Sejarah sebagai kisah adalah peristiwa sejarah yang dikisahkan kembali atau diceritakan kembali sebagai hasil rekonstruksi atau sejarah (sejarahwan) terhadap sebagai periwtiwa, contohnya sebagai buku hasil penelitian.
Sejarah sebagai ilmu adalah serangkaian langkah (prosedur) yang harus ditempuh oleh peneliti sejarah dalam menyusun kembali (merekonstruksi) susunan peristiwa sejarah.
Sejarah sebagai seni yaitu, suatu sejarah yang berkaitan dengan suatu kaidah dankemudahanbahasa. Oleh karena itu seniman-seniman karya sejarah (historyography) tidak hanya dipandang sebagai karya ilmiah, tetapi juga karya seni. Di dalam sejarah terdapat hasil-hasil peninggalan-peninggalan , bagaimana yang disebutkan sebagian peninggalan zaman dulu yang tentunya di museum geologi.

Jenis-jenis Hasil Peninggalan pada Zaman Sejarah (masa lampau)
a.       Di Museum Geologi ini terdapat berbagai hasil-hasil peninggalan zaman sejarah (masa lampau) diantaranya fosil dan benda-benda hasil peninggalan zaman dulu.
1.      Fosil
Di Museum Geologi terdapat fosil manusia purba serta fosli mahluk hidup lainnya. Fosli manusia purba yang ada disini yaitu :
a.       Meganehtropus Palaeojavanicus
Perawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap, diperkirakan masif dengan tulang pipi tebal tonjokannya belakang kepala yang tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot tengkuh yang kuat. Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah banyak kerutan-kerutan dengan gigi yang sangat kuat.

b.      Phylecanthropus Erectus
Fosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan diperkirakan antara 165 – 180 cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap, mukanya memiliki tonjolan kuning yang kua, hidung yang lebar dengan belakang kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 – 100 cm.
c.       Homosapiens
Jenis Homosapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan Phytecanthropus erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta lebih sempurna, tinggi badannya antara 130 – 210 cm, mulanya datar dan lebar, akar hidung lebar dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat serta tinggi, sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata antara 1350 – 1450 cm.
Disini juga terdapat fosil hewan dan tumbuhan diantaranya :
1.      Elephas Maximus
2.      Bovid
3.      Corvus 59 B
4.      Fosil daun
5.      Cypirinis Carpio
6.      Phyton Retigulanus
Akan tetapi tidak kami jelaskan, hanya sebagian diantaranya :
a.       Fosil Phyton Reugulatius, dan
Fosil ini merupakan fosli ular yang ditemukan di Indonesia, Ciharaman kabupaten Bandung. Diameter 5 m. Morfologinya mendekati jenis phyton rehtulatus, diperkirakan umurnya 30.000 – 40.000 tahun yang lalu.
b.      Elephand Maximus
Fosil gajah yang rahang bawahnya merupakan terlengkap jenisnya di Indonesia (saudara imam) pada waktu menggali sumur di rumahnya 16 Mei 2002 (teredap dalam batu pasir konglomerat 20.000 – 30.000 tahun yang lalu

2.      Alat atau Benda pada Masa Lampau
Pada masa lalu manusia mempunyai berbagai alat yang digunakan sebagai kehidupannya sehari-hari yaitu :
a.       Alat batu, yaitu suatu alat yang terbuat dari bebatuan. Ragam alat batu diantaranya :
1.      Kapak Penimbas (Chopper)
2.      Serut genggam (Sropper)
3.      Kapak penerak (Chopping tool)
4.      Pahat genggam (hand adec)
5.      Kapak genggam awai (Proto hand axe)
b.      Alat serpih
Adalah perkakas yang digunakan sebagai pisau, gurdi atau penusuk. Alat ini digunakan sebelum mengenal tulisan yakni digunakan sebagai mengupas, memotong atau juga menggali sejenis umbi-umbian.
c.       Alat tulang
Adalah perkakas yang bahan dasarnya terbuatdari tulang binatang. Tulang-tulang ini dibentuk dari tulang hewan hasil buruan, biasanya sebelum digunakan sebagai alat biasa dibentuk sesuai kebutuhan


Sejarah Perkembangan Muka Bumi

Bumi terbentuk dimulai 4.60.000.000 tahun yang lalu dan mengalami beberapa perkembangan sampai terbentuk seperti saat ini. Pada awal terbentuknya, bumi masih berupa bola api yang mengalami akulasi panas akibat kontraksi gravitasi peluruhan radioaktif dan hujan mikroit. Masa tersebtu disebut masa Arkeozaikum yang berakhir 2.500.000.000 tahun yang lalu. Selanjutnya, inti bumi yang merupakan cairan besi dan nikel memisahkan diri dari mantel bumi. Penguapan besar-besaran gas dari dalam bumi bersama-sama dengan hidrogen dan helium membentuk atmosfer positif yang kemudian menyebabkan proses pendinginan bagian secara berangsur-angsur membentuk kerak bumi.
Masa Arkeozoikum merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang berkembang menjadi protokinten. Batuan masa ini ditemukan dibagian dunia yang berumur 3.800.000.000 tahun yang lalu. Pada masa ini pula tercatat sebagai awal munculnya kehidupan primitif di dalam samudra yang berupa ganggang dan bakteri yang dibuktikan dengan ditemukan posil Iyanobacteria dan Stromatin (3.500.000.000 tahun).
Masa protozoikum (2,5 milyar – 590 juta tahun yang lalu). Masa ini mulai terjadi perkembangan hidrosfer dan atmosfer serta dimulainya kehidupan yang lebih kompleks. Masa Arkeizonikum dan Protozoikum dikenal dengan masa Prokambium.
Masa Paleozonikum dibagi menajdi 6 zaman sebagai berikut :
1.      Zaman Kambrium (590 juta – 500 juta tahun yang lalu)
Bumi masih berbentuk lautan penuh dengan daratan yang disebut dengan Ondwana yang merupakan cikal bakal pulau / negara India, Afrika, sebagian Asia, AustraliaAntartika danlain-lain.
2.      Zaman Ordovisium (500 juta – 440 juta tahun yang lalu)
Daratan Gonswana masih menutupi celah-celah samudra, meluapnya samudra dan terjadinya zaman es adalah peristiwa yang terjadi pada masa ini.
3.      Zaman Selur (440 juta – 410 juta tahun yang lalu)
Terjadi pembentukan kereta pegunungan yang melintasi daerah yagn sekarang kita kenal sebagai daerah Skandinavia, Skotlandia dan pantai Amerika Utara.


4.      Zaman Devon (410 juta -360 juta tahun yang lalu)
Menyurutnya samudra hingga menyebabkan benua raksasa Gondwana daerah Eropa Timur dan Greenland terjadi pada masa ini.
5.      Zaman Karbon Kwali (360 juta – 260 juta tahun yang lalu)
Terjadinya penyatuan benua dan membentuk daratan yang iklim daerahnya tergantung pada letak geografis dan astronomisnya masing-masing.
6.      Zaman Perme (260 juta – 250 juta tahun yang lalu)
Benua pangea bergabung bersama membentuk daratan, air mulai menyurut karena terjadi pembentukan di daerah Antartika dan Afrika yang menyebabkan terjadinya iklim kering gurun pasir di daerah utara.
Masa Mesozoikum terbagi 3 zaman sebagai berikut :
1.      Zaman Tiras (250 juta – 210 juta tahun yang lalu)
Benua Pangea bergerak ke arah utara dan daerah gurun terbentuk lembaran es di daerah selatan mulai mencair ke celah-celah antar benua mulai terbentuk di Pangea.
2.      Zaman Jura (210 juta – 140 juta tahun yang lalu)
Benua Pangea terpecah yaitu darata yang sekarang dikenal sebagai Amerika Utara memisahkan diri dari daratan Afrika. Selain itu, daratan Amerika Selatan memisahkan diri dari daratan Antartikan dan Australia.
3.      Zaman Kapur (140 juta – 65 juta tahun yang lalu)
Negara India terlepas dari Afrika daratan utamanya menuju daerah Asia dan terbentuklah iklim sedang di daerah India.


Masa Konozoikum menjadi 6 zaman yaitu :
1.       Kala Paleosin (67 juta – 56,7 juta tahun yang lalu)
Awal munculnya pemakan rumput, primata, burung dan sebagian reptil. Kala ini ditandai dengan kegiatan magma secara intensif, busur lava yang besar dan hujan meteroid.
2.       Kala Eosen (56,7 juta – 35,5 juta tahun yang lalu)
Daerah Afrika menabrak daerah Eropa dan daerah India masih bergerak menuju daerah Asia, mengangkat pegunungan Alpen dan pegunungan Himalaya. Tekanan antara benua membentuk cekungan samudra melebar yang menyebabkan permukaan air laut merendah.
3.       Kala Oligasen (35,5 juta – 24 juta tahun yang lalu)
Daratan kian lua, lautan menyempit, pergerakan kerak benua terjadi secara luas di daerah Amerika dan daerah Eropa mulailah terbentuk pada kala Oligosen ini.
4.        Kala Miosen (24 juta – 5 juta tahun yang lalu)
Pada kala ini padang rumput semakin meluas, hutan semakin berkurang.
5.       Kala Pliosen (5 juta – 1,8 juta tahun yang lalu)
Sejumlah besar tumbuhan habis karena cuaca yang semakin dingin.
6.       Kala Plestosen (1,8 juta – 0,01 juta tahun yang lalu)
Kala ini dikenal sebagai zaman es karena pada zaman ini terjadi beberapa kali Glasisasi.
Pada zaman ini sebagian besar daerah Eropa, Amerika, Utara, Asia Utara ditutupi oleh es, begitu pula pegunungan Alpen, Himalaya dan Cherpathia, iklim bumi benar-benar lebih hangat.

Contoh Peristiwa Geologi

1.      Ciri-ciri Atmosfer dan Manfaatnya
Atmosfer berasal dari kata Atmos yang berarti uap atau gas dan spahira atau Sphere yang berarti bola jadi, atmosfer adalah masa udara yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfer ini penting untuk melindungi bumi dari pemanasan dan pendinginan yang berlebihan serta meteor-meteor dan sebagainya.
Di dalam atmosfer terdiri dari gas-gas atau zat-zat yang makin tinggi lapisan udara itu makin tipis. Unsur utama yang dominan adalah nitrogen ((N2) sebanyak 78 %, oksigen (O2) 21 %, Argon (Ar) 1 %dan karbondioksida (CO2) 0,03 %.
Nitrogen (N2) dalam atmosfer merupakan unsur yang tidak mudah bergabung dengan unsur lain, sehingga hanya sedikit yang dimanfaatkan oleh tanah dan tumbuh-tumbuhan. Sementara itu oksigen (O2) merupakan unsur yang aktif dan mudah bersenyawa dengan unsur lain. Hal ini dapat dilihat dalam proses pelapukan oksigen pada tanah dan dimanfaatkan untuk bernafas pada mahluk hidup.
Argon merupakan unsur yang tidak begitu penting dalam proses alam karbondioksida (CO2) meskipun sedikit merupakan unsur yang snagat penting karena sangat menyerap panas matahari yang berguna bagi tumbuh-tumbuhandan proses fotosintesis yaitu mengubah zat mata menjadi karbohidrat.
Atmosfer mempunyai lapisan-lapisan yang meliputi sebagai berikut :
a.       Troposfer (troposphere)
1.      Ketinggiannya tidak sama yaitu sebagai berikut :
a.       di daerah kutub tingginya antara 0 – 8 km dml (dari muka bumi)
b.      di daerah khatulistiwa, tingginya antara 0 – 16 km dml
c.       tinggi rata-rata lebih kurang 12 km dml
2.      Masa udara didilapisi paling rapat. Kandungan zat dan gas paling kompleks, lebih kurang 80 % dan kandungan zat serta gas seluruhnya terdapat di lapisan trosfer.
3.      Karakteristik suhu di lapisan ini makin tinggi udara yangnaik suhu udaranya semakin rendah sampai zona suhu terendah batas trosfer dengan stratosfer mencapai 600 C. Lapisan masa udara terdingin inilah disebut zona tropopause. Sebaliknya geraak masaudara naik setiap 100 meter, suhu turun rata-rata 50 C. berdasarkan karakteristik suhu udara inilah troposper menjadi ruang tempat terbentuknya proses cuaca yang berpengaruh terhadap kehidupan mahluk hidup di permukaan bumi. Proses-proses cuaca seperti hujan, angin, awan dan sebagainya terjadi pada lapisan ini.
b.      Atratosfer (stratosphere)
1.      Ketinggiannya antara 15 – 55 km di muka laut.
2.      Masa udara di lapisan ini tidak serapat masa udara di lapisan troposfer. Di lapisan bagian atas yaitu di sekitar batas stratosfer dengan mesofer (zona stratopause) merupakan konsentrasi gas ozon (O2) paling besar. Konsentrasi gas ozon di lapisan ini berfungsi sebagai pelindung bumi karena unsur-unsur matahari, seperti sinar gamma, sinar x, untraviolet dan infra merah dinetralisir oleh O3. oleh karena itu, unsur-unsur radiasi matahari sampai ke permukaan bumi tidak membahayakan kehidupan mahluk hidup.
3.      Suhu udara dari tropopause samapi stratopause meningkat dari 620 C hingga mencapai 00 C akan tetapi dan stratopause terus menurun sampai -10 0 C di zona misofer.
c.       Mesoder (mesosphere)
1.      Ketinggiannya antara 55 – 75 km
2.      Suhu udara di lapisan inimenurun tajam hingga mencapai -1000 C. Batu-batu meteorit yang bergerak berasal dari ekssosfer menembus atmosfer (akibat gravitasi bumi). Dilapisan mesofer batu meorit dihimpit oleh masa udara yang dingin. Akibatnya, terbakar dan hancur sebelum menyentuh muka bumi jadi, mesofer berfungsi sebagai pelindung bumi dari benturan-benturan batuan meteorit.
d.      Termosfer (thermosphere)
1.      Ketinggiannya dari 75 km sampai ketinggian yang belum diketahui.
2.      Lapisan paling bawah dari termosfer ini disebut dengan ionosfer. Di lapisan ionosfer ini ketinggiannya antara 75 – 375 km dan merupakan ruang tempat proses ionisasi atau pembentuakn gas ion yang bermuatan listrik positif. Akibatnya, suhu di lapisan ini tinggi. Pada ketinggian 375 km suhunya naik sampai 1.0100 C dan pada ketinggian 480 km suhunya mencapai 12000 C. Di lapisan ini aurora (cahaya kutub) terlihat bergemerlap.


2.      Bentuk Muka Bumi
Bentuk muka bumi ini tidak rata atau bergelombang, terdiri dari daratan dan dasar laut. Dasar lautan adalah muka bumi yang lebih rendah daripada daratan. Dasar lautan menjadi tempat menggenangnya air.
a.       Bentuk muka Bumi di Daratan
Daratan adalah bentuk muka bumi yang timbul di atas permukaan laut atau lautan. Daratan tersebut berupa benua danpulau. Ketinggiannya 0 meter – 9.000 meter dari permukaan laut.
1.      Daratan rendah pantai, tingginya antara 0 m – 200 m diatas permukaan laut.
2.      Daratan tinggi, meliputi sebagai berikut :
*      Pegunungan rendah, tingginya antara 201 m – 500 m diatas permukaan laut
*      Pegunungan menegah, tingginya antara 501 m – 1.500 diatas permukaan laut
*      Pegunungan tinggi, tingginya lebih dari 1500 m diatas permukaan laut.
*      Gunung yaitu bagian dari puncak pegunungan yang tingginya beragam. Gunung-gunung berpuncak tinggi umumnya dijumpai di daerah pegunungan tinggi dan dijumpai di pegunungan menengah.
Lembah, ngarai, bukit dan plato. Lembah adalah bagian permukaan bumi yang rendah, letaknya diantara lereng-lereng kaki pegunungan, gunung atau bukit. Lembah yang curam, dalam, dan memanjang disebut ngarai atau cayon. Disepanjang ngarai, hampir selalu terdapat sungai. Negara sering dijumpai di daerah muka bumi bentuk grabon. Grabon terbentuk dibagian puncak pegunungan lipatan yang patahdi Indonesia graben banyak dijumpai di bagian-bagian pegunungan misalnya patahan semangko Usumatera) yang panjangnya 1650 km.
Bukit adalah gunung kecil disebut juga perbukitan umum terdapat di sekitar lokasi pegunungan rendah dan pegunungan menengah. Plato (plateu) adalah bagian muka bumi yang relatif datar dan tingginya melebihi 700 m di atas permukaan laut.
b.      Daratan dan potensinya bagi kehidupan
c.       Setiap ragam bentuk daratan mempunyai fungsi atau potensi menopang kehidupan manusia. Lebih-lebih jika bentang daratan ini memiliki iklim yang baik, seperti di bumi nusantara kita. Iklim dikatakan baik apabila curah hujannya cukup banyak dan temperatur udara sedang. Dengan demikian memungkinkan tumbuh suburnya aneka jenis tumbuh-tumbuhan serta hidupnya aneka jenis hewan. Iklim dikatakan kurang baik jika temperatur udara terlampau rendah (sangat dingin) atau terlampau tinggi dan jarang sekali turun hujan.
Daratan pulau- pulau di Indonesia terbentuk lahan asal struktural dan lahan asal vulkanik. Indonesia beriklim laut muson tropik yang bersuhu tinggi dan bercurah hujan banyak. Akibatnya bagian terluas daratan pulau-pulau tertutup vegetasi yang berpopulasi besar.

3.      Bentuk-bentuk Batuan pada Proses Permukaan Bumi
Bentuk batuan pada proses permukaan bumi, dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
a.       Batuan beku ialah batuan yagn terjadi karena magma yang berupa zat cair
pijar mengalami pendinginan dan menjadi beku
1.      Batuan beku dalam (plutonik atau abisik), tempat pembekuan di saluran magma di bagian dalam trosfer (di dalam bumi).
2.      Batuan beku yang atau kordio, tempat pembekuannya di saluran magma (diatrema).
3.      Batuan beku luar atau lelehan, tempat pembekuannya permukaan bumi.
Tabel contoh batuan beku :
     Batuan beku dalam Batuan beku gang / kerok Batuan beku luar
     Diorit
     Diorit kwarsa
     Gabro
     Granit
     Sieris Aplidioris
     Apli-Spessafer
     Odinit
     Porfit – diorit
     Porfit – granit
     Porfit – sierit Andesis
     Basalt
b.      Batuan Sedimen (endapan) ialah batuan yang diangkut oleh aliran air, angin atau cairan gletser kemudian diendapkan di tempat ini. Akibat proses diagenesis (gaya kimia dan fisis) batuan sedimen menjadi keras.
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut :
1.      Batuan sedimen klasik, yaitu sedimen yang susunan kimianya sama dengan bahan asal. Ketika diangkut hanya mengalami penghancuran dari besar menjadi kecil misalnya, kerikil, pasir, lumpur (berasal dari batu-batu besar di gunung, masuk ke sungai lalu terbawa air dan saling membentuk dan akhirnya menjadi kecil, susunan kimianya masih sama dengan batuan asal).
2.      Batuan sedimen kimiawi, yaitu sedimen yang terjadi karena proses kimia pelarutan, penguapan dan oksidasi. Misalnya batu gamping (CaCO2) menjadi larutan air kapur (HCO3) yang disebabkan oleh air hujan yang mengandung CO2.
3.      Batuan sedimen organik, yaitu sedimen yang terjadi selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, yaitu bisa rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut, seperti kerang, terumbu karang, turang belulang, kotoran burung (guano) yang menggunung di perut dan lapisan humus di hutan.
c.       Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya batuan sedimen dibagi menjadi 4 yaitu :
1.      Batuan sedimen aeolik (aerik) adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga angin yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain. Misalnya tanah las.
2.      Batuan sedimen akualik adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air mengalir yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya breksi dan konglonurat.
3.      Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga gletser (es) yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya morena yang berasal dari lelereng gunung yang terbawa gletser dan diendapkan di kaki gunung.
4.      Batuan sedimen marin, yaitu batan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air laut (gelombang dan arus) yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya pasir putih dan pasir besi di pantai.
Beberapa macam lingkungan tempat sedimen klestik diendapkan sebagai berikut :
a.       Lingkungan aluvial, yaitu lingkungan sungai misalnya endapan pasir di dasar dan keldian dan alur sungai.
b.      Lingkungan dulta, yaitu muara sungai misalnya macam-macam delta (pasir dan lumpur)
c.       Lingkungan gurun, misalnya gurun pasir
d.      Lingkungan glasial (daerah es) misalnya timbunan morena
e.       Lingkungan laut dangkal, misalnya sisa organisme laut, terumbu karang dan endapan lumpur dari darat.
d.      Bantuan Metamorf (malihan atau berubah sifat) ialah bantuan beku atau sedimen yang telah mengalami perubahan bentuk dan sifat (metamorfosis) penyebabnya adalah suhu atau tekanan yang meningkat dan adanya penanmbahan zat lain ke dalam batuan asal.
Ada beberapa macam metamorfosis yaitu :
1.      Metamorfosis termal atau kontak atau sentuh yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena perubahan suhu misalnya marmer, batu kapur dan antrosit terjadi dari batu bara.
Metamorfosis kemal terdiri :
a.       Pyrometamorfosis yaitu proses batuan yang sangat tinggi, misalnya marmer dan anteasit
b.      Pneumatolysis, yaitu proses batuan metamorf terbentuk karena gas dari magma yang sedang naik dapat mengubah batuan sekeliling dan bentuk mineral batu misalnya, pembentukan biji timah dan bangka.
c.       Hidrotermal, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena larutan panas bakar gas yang memprosesnya. Misalnya andesit diubah menjadi propilit.
2.      Metamorfosis dinamo, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena adanya perubahan tekanan misalnya, batu sabah dan batu bara.
3.      Metamorfosis regional, yaitu proses batuan-batuan metamorf yang terbentuk karena faktor suhu dan tekanan yang bekerja bersama-sama misalnya batuan genesis, sabah, dan serpih.

A.     Sejarah Museum Geologi dari Masa-Kemasa

1.      Masa Penjajahan Belanda
Keberadaan Museum Geologi berkaitan erat dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara yang dimulai sejak pertengahan abad ke-17 oleh para ahli dari Eropa.Setelah di Eropa terjadi revolusi industri pada pertengahan abad ke-18, mereka sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar industri. Pemerintah Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian di wilayah Nusantara. Dengan jalan itu diharapkan perkembangan industri di Negeri Belanda dapat ditunjang.Maka dibentuklah Dienst Van Het Mijnwezen pada tahun 1850. Kelembagaan ini berganti nama jadi Dienst Van Den Mijnbouw pada tahun 1922, yang bertugas melakukan penyelidikan geologi dan sumberdaya mineral. Hasil penyelidikan yang berupa contohcontoh batuan, mineral, fosil, laporan dan peta memerlukan tempat untuk penganalisaan dan penyimpanan, sehingga pada tahun 1928 Dienst Van Den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung.Gedung tersebut pada awalnya bernama Geologisch Laboratorium yang kemudian juga disebut Geologisch Museum. Gedung Geologisch Laboratorium dirancang dengan gaya Art Deco oleh arsitek Ir. Menalda van Schouwenburg, dan dibangun selama 11 bulan dengan 300 pekerja dan menghabiskan dana 400 Gulden, mulai pertengahan tahun 1928 sampai diresmikannya pada tanggal 16 Mei 1929. Peresmian tersebut bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4 (Fourth Pacific Science Congress) di Bandung pada tanggal 18-24 Mei 1929.

2.      Masa Penjajahan Jepang
Sebagai akibat dari kekalahan pasukan Belanda dari pasukan Jepang pada perang dunia II, keberadaan Dienst Van Den Mijnbouw berakhir.Letjen. H. Ter Poorten (Panglima Tentara Sekutu di Hindia Belanda) atas nama Pemerintah Kolonial Belanda menyerahkan kekuasaan teritorial Indonesia kepada Letjen. H. Imamura (Panglima Tentara Jepang) pada tahun 1942. Penyerahan itu dilakukan di Kalijati, Subang. Dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia, Gedung Geologisch Laboratorium berpindah kepengurusannya dan diberi nama KOGYO ZIMUSHO dan setahun kemudian berganti nama CHISHITSU CHOSACHO. Pada masa pendudukan Jepang, pasukan Jepang mendidik dan melatih para pemuda Indonesia untuk menjadi: PETA (Pembela TanahAir) dan HEIHO (pasukan pembantu bala tentara Jepang pada Perang Dunia II). Laporanhasil kegiatan di masa itu tidak banyak yang ditemukan, karena banyak dokumen(termasuk laporan hasil penyelidikan) yang dibumihanguskan tatkala pasukan Jepangmengalami kekalahan di mana-mana pada awal tahun 1945.

3.      Masa Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka pada Tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi beradadibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950).Pada tanggal 19 September 1945, pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi oleh Netherlands Indiës Civil Administration (NICA) tiba di Indonesia (mendarat di Tanjungpriok, Jakarta). Di Bandung mereka berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh para pegawai Indonesia. Tekanan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda memaksa kantor PDTG dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan No. 8 Bandung pada tanggal 12 Desember 1945. Kepindahan kantor PDTG rupanya terdorong pula oleh gugurnya seorang pengemudi bernama Sakiman dalam rangka berjuang mempertahankan kantor PDTG .Pada waktu itu, Tentara Republik Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang, yang tenaganya diambil dari PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai PDTG, pasukan Belanda pun di tempat itu mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst. Di mana-mana terjadi pertempuran, maka sejak Desember 1945 sampai dengan Desember 1949, selama 4 tahun kantor PDTG terlunta-lunta pindah dari satu tempat ke tempat lain. Pemerintah Indonesia berusaha menyelamatkan dokumen- dokumen hasil penelitian geologi sehingga harus berpindah pindah tempat dari Bandung – Tasikmalaya- Solo – Magelang - Yogyakarta, baru pada Tahun 1950 kembali ke Bandung. Dalam usaha menyelamatkan dokumen dokumen tersebut, pada tanggal 7 Mei 1949, Kepala PUSAT JAWATAN TAMBANG DAN GEOLOGI, Arie Frederik Lasut, diculik dan dibunuh tentara belanda dan gugur sebagai kusuma bangsa di Desa Pakem Yogyakarta. Sekembalinya ke Bandung, Museum Geologi mulai mendapat perhatian dari pemerintah RI, terbukti pada tahun 1960 Museum Geologi dikunjung oleh Presiden pertama RI , Ir. Soekarno. Pengelolaan Museum Geologi yang tadinya dibawah PUSAT DJAWATAN TAMBANG DAN GEOLOGI (PDTG) berganti nama menjadi: Djawatan Pertambangan Republik Indonesia (1950-1952), Djawatan Geologi (1952- 1956), Pusat Djawatan Geologi (1956-1957), Djawatan Geologi (1957-1963), Direktorat Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (1978- 2005) , Pusat Survei Geologi mulai akhir tahun 2005 sampai sekarang.Seiring dengan perkembangan jaman, pada tahun 1999 Museum Geologi mendapatbantuan dari Pemerintah Jepang senilai 754,5 juta yen untuk direnovasi. Setelah ditutupselama satu tahun, Museum Geologi dibuka kembali dan pembukaannya diresmikanpada tanggal 20 Agustus Tahun 2000 oleh Wakil Presiden RI waktu itu Ibu MegawatiSoekarnoPutri yang didampingi oleh Menteri Pertambangan dan Energi Bapak SusiloBambang Yudhoyono.

Jumlah pengunjung dari tahun 1969 sampai tahun 1998 Museum Geologi pengunjung pun terus meningkat jumlahnya, 85 % terdiri dari pelajardan Mahasiswa yang ingin menambah ilmu pengetahuannya dalam bidang geologi atau sejenisnya, karena pada sistem peragaan yang disusun pada tahun 1929 kurang informatif, maka mulai tahun 1993 dijajagi proyek kerjasama dengan pemerintah Jepang dengan pengembangan museum geologi proyek kerjasama saat ini diselesaikan pertengahan yaitu pada bulan Agustus 2002 dan diresmikan tanggal 22 Agustus 2002.

B.     Visi dan Misi Museum Geologi Bandung
§  Visi :
o   Terwujudnya sumber informasi geologi (dokumentasi koleksi warisan geologi Indonesia) yang profesional untuk masyarakat.
§  Misi :
o   Memperagakan & mengkomunikasikan koleksi museum
o   Menyediakan informasi & materi edukasi geologi
o   Mendokumentasikan & mengkonservasi koleksi museum
o   Melakukan penelitian koleksi & pengembangan museum
o   Melakukan pameran museum & geologi
o   Melakukan penyuluhan & sosialisasi geologi
o   Melakukan kerjasama dengan instansi & sekolah
o   Melakukan pengelolaan museum secara professional
o   Memberikan pelayanan jasa permuseuman
C.     Ruang Pamer Museum Geologi Bandung

Galeri Museum Geologi

1.      Galeri Asal Mula Bumi menyajikan gambaran sistem tatasurya kita yang terbentuk 4,6 milyar tahun yang lalu dan koleksi meteorit yang jatuh di Bandung, Banten, Cirebon, Prambanan, Rembang, Madiun, Pasuruan, Temanggung.

2.      Galeri Sumatera menyajikan Sesar Besar Sumatera dengan aktivitas tektonik yang membentuk Ngarai Sianok. Galeri Kalimantan menunjukkan proses pembentukan batubara dan keterdapatan intan. Galeri Maluku memiliki contoh batuan dari dasar Laut Banda pada kedalaman 14,5 meter dan 29 meter.

3.      Galeri Jawa & Nusa Tenggara antara lain menyajikan stalaktit dan stalagmit dari Gua Inten, Karangbolong, Jawa Tengah. Galeri Sulawesi menjelaskan proses terbentuknya Pulau Sulawesi. Sisi sebelah barat pulau berbentuk K besar ternyata berasal dari Pulau Kalimantan yang copot karena pergerakan lempeng sekitar 50-20 juta tahun lalu. Galeri Papua memiliki koleksi cebakan tembaga dari bumi Papua.

4.      Galeri Survei Geologi menampilkan koleksi alat dan bahan yang digunakan dalam penyelidikan dan penelitian geologi seperti peta topografi, citra satelit, serta peralatan lapangan seperti kompas, palu, dll.

5.      Galeri Gunungapi Indonesia menjelaskan gunungapi dan berbagai hal yang berkaitan dengannya seperti lava, magma, hingga jalur tektonik seperti Jalur Mediteran dan Jalur Lingkar Pasifik, serta Lempeng Indo-Australia maupun Lempeng Eurasia. Juga ditampilkan contoh-contoh batuan hasil letusan gunungapi.

6.      Galeri Batuan dan Mineral menampilkan ragam koleksi batuan, dikategorikan sebagai batuan beku (contoh: andesit yang banyak digunakan untuk memahat arca), batuan sedimen (batulempung, batugamping, batubara), batuan malihan (marmer).

Galeri Untuk Kehidupan Sehari-hari

1.      Galeri Mineral dalam Kehidupan Sehari-hari seperti satu halaman catatan harian saat kecil. Menggambarkan ketika ada seorang anak kecil yang sedang kebingungan, bertanya darimana asalnya pensil. Hitamnya pensil itu apa dan berasal dari mana, dan bagaimana pohon bisa diolah menjadi batang pensil. Tadinya dia mengira semua orang tahu tetapi ternyata malah kebanyakan orang dewasa tak tahu .
2.      Galeri Mineral untuk Kehidupan Sehari-hari menyajikan asal-usul berbagai peralatan yang digunakan sehari-hari, seperti piring, gelas, cangkir, kaca lemari berasal dari mineral kuarsa. Panci, rantang, ketel berasal dari mineral bauksit. Sendok, garpu, pisau berasal dari mineral nikel. Tabung gas dan kompor berasal dari mineral besi/baja. Lengkap dengan contoh mineralnya.

Ruangan geologi Indonesia
Menampilkan tentang asal muasal Bumi, tektonik Indonesia yang membentuk gugusan pulau. Dan terbagi-bagi dalam galeri Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua, serta galeri Survei Geologi, Gunungapi, Dunia Batuan dan Mineral.

Pada ruangan sejarah kehidupan
Menampilkan koleksi fosil mengenai peradaban manusia purba pada zaman prasejarah dan yang paling menarik adalah replika fosil T-rex dan cetakan kaki Tyrannosaurus. Pada galeri lain terdapat fosil hewan vertebrata di Indonesia yaitu seperti gajah purba (Stegodon trigonocephalus, Sinomastodon bumiayuensis), badak (Rhinoceros sondaicus) dan sebagainya.

Ruang Orientasi
Berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian.

Ruangan Geologi
Untuk kehidupan manusia menjelaskan tentang pemanfaatan terhadap penemuan-penemuan geologi yang telah dilakukan seperti Pemanfaatan Batuan dan Mineral, Eksplorasi dan Eksploitasi, Bahan Galian Komoditas Nasional, Gempabumi dan Gerakan Tanah, Bahaya dan Manfaat Gunungapi, Air dan Lingkungan dan masih banyak lagi.


      Lantai I
Terbagi menjadi 3 ruang utama : Ruang Orientasi di bagian tengah, Ruang Sayap Barat dan Ruang Sayap Timur. Ruang Orientasi berisi peta Geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian. Sementara, Ruang Sayap Barat, dikenal sebagai Ruang Geologi Indonesia, yang terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang :
a.       Hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya.
b.      Tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia; diujudkan dalam bentuk maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktif
c.       Keadaan geologi sumatera,Jawa, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara serta Irian Jaya
d.      Fosil fosil serta sejarah manusia menurut evolusi Darwin juga terdapat di sini

Selain maket dan panel-panel informasi, masing-masing bilik di ruangan ini juga memamerkan beragam jenis batuan (beku, sedimen, malihan) dan sumber daya mineral yang ada di setiap daerah.Dunia batuan dan mineral menempati bilik di sebelah baratnya, yang memamerkan beragam jenis batuan, mineral dan susunan kristalografi dalam bentuk panel dan peraga asli. Masih di dalam ruangan yang sama, dipamerkan kegiatan penelitian Geologi Indonesia termasuk jenis-jenis peralatan/perlengkapan lapangan, sarana pemetaan dan penelitian serta hasil akhir kegiatan seperti peta (Geolologi, Geofisika, Gunung Api, Geomorfologi, Seismotektonik dan sebagainya) dan publikasi-publikasi sebagai sarana pemasyarakan data dan informasi Geologi Indonesia. Ujung Ruang Sayap Barat adalah ruang kegunung apian, yang mempertunjukkan keadaan beberapa gunungapi aktif di Indonesia seperti : Tangkuban Perahu, Krakatau, Galunggung, Merapi dan Batu. Selain panel-panel informasi ruangan ini dilengkapi dengan maket kompleks Gunungapi Bromo-Kelut-Semeru. Beberapa contoh batuan hasil kegiatan gunung api tertata dalam lemari kaca.
Ruang Sayap Timur yang mengambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, dari primitif hingga modern, yang mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan. Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, dimana makhluk hidup yang mulai tenang dengan lingkungannya mendukung perkembangan beberapa jenis tumbuhan bersel-tunggal, yang keberadaan terekam dalam bentuk fosil Reptilia bertulang-belakang berukuran besar yang hidup menguasai Masa Mesozoikum Tengah hingga Akhir (210-65 juta tahun lalu) diperagakan dalam bentuk Replika Fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis kadal Buas Pemakan Daging) yang panjangnya mencapai 19 m, tinggi 6,5 m dan berat 8 ton. Kehidupan awal di bumi yang dimulai sekitar 3 miliar tahun lalu selanjutnya berkembang dan berevolusi hingga sekarang. Jejak evolusi mamalia yang hidup pada Zaman Tersier (6,5-1,7 juta tahun lalu) dan Kuarter (1,7 juta tahun lalu hingga sekarang) di Indonesia terekam baik melalui fosil-fosil binatang menyusui (Gajah, Badak, Kerbau, Kuda Nil) dan Hominid yang ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat khususnya di Pulau Jawa.
Kumpulan fosil tengkorak manusia-purba yang ditemukan di Indonesia (Homo erectus P.VIII) dan di beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replikanya.Begitu pula dengan artefak yang dipergunkan, yang mencirikan perkembangan kebudayaan-purba dari waktu ke waktu.Penampang stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangiran (Solo, Jawa Tengah), Trinil dan Mojokerto (Jawa Timur) yang sangat berarti dalam pengungkap sejarah dan evolusi manusia-purbadiperagakan dalam bentuk panel dan maket.
Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda itu ditampilkan dalam bentuk panel di ujung ruangan.Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau Bandung serta artefak diperagakan dalam bentuk aslinya.Artefak yang terkumpul dari beberapa tempat di pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa sekitar 6000 tahun lalu danau tersebut pernah dihuni oleh manusia prasejarah.Informasi lengkap tentang fosil dan sisa-sisa kehidupan masa lalu ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang Sejarah Kehidupan. Informasi yang disampaikan diantaranya adalah proses pembentukan fosil, termasuk batubara dan minyak bumi, selain keadaan lingkungan-purba.

      Lantai II
Terbagi menjadi 3 ruangan utama: ruang barat, ruang tengah dan ruang timur
Ruang barat (dipakai oleh staf museum). Sementara ruang tengah dan ruang timur di lantai II yang digunakan untuk peragaan dikenal sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.Ruang Tengah Berisi maket pertambangan emas terbesar di dunia, yang terletak di Pegunungan Tengan Irian Jaya. Tambang terbuka Gransberg yang mempunyai cadangan sekitar 1,186 miliar ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton dan perak 3 gram/ton. Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang bawahtanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5 miliar ton. Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup pada tahun 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua) tertata dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket.Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi juga diperagakan di sini.

Ruang Timur Terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia:
.
a. Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi manusia, serta panel gambar sebaran sumberdaya mineral di Indonesia.
b. Ruang 2 menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineral
c.  Ruang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari, baik secara tradisional maupun modern.
d. Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energy
e.   Ruang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek negatif) seperti tanah longksor, letusan gunung api dan sebagainya.
f.    Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan dengan gejala kegunungapian.
g.    Ruang 7 menjelaskan tentang sumberdaya air dan pemanfaatannya, juga pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumberdaya tersebut.

Beberapa Koleksi di Museum Geologi
Koleksi Museum Geologi terdiri dari batuan dan mineral  yang jumlahnya kurang lebih adalah 250.000 buah, koleksi fosil dan lain-lainnya kurang lebih sekitar 60.000 buah. Museum Geologi juga merupakan sebuah museum yang terbesar koleksinya se-Asia Tenggara. Museum Geologi sekarang sudah menjadi sebuah tempat wisata budaya (geologi) yang cukup ramai dikunjungi oleh kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat, pada hari-hari biasa maupun hari libur baik yang berasal dari Bandung maupun luar Bandung.

Galeri Manusia Purba
Galeri ini merupakan ruang khusus koleksi fosil manusia purba ditemukan di Indonesia. Sebagian besar fosil yang ditemukan di Pulau Jawa, terutama di sepanjang daerah aliran sungai Bengawan Solo yang mengalir dari sumbernya di Gunung Lawu, Jawa Tengah, hingga bermuara di Laut Jawa, utara Gresik, Jawa Timur. Beberapa lokasi situs manusia purba yang telah dikenal dunia:
1.         Trinil - 11 km di barat kota Ngawi, Jawa Timur, merupakan lokasi penemuan fosil Pithecanthropus (sekarang Homo erectus) pertama pada 1891 oleh Eugene Dubois, ahli anatomi dan orang pertama yang melakukan ekskavasi fosil di Indonesia (Hindia Belanda pada saat itu) dalam upayanya menemukan fosil transisi (the missing link). Fosil tengkorak ini diberi kode Pithecanthropus I (P-I).
2.         Ngandong - sekitar 130 km di sebelah barat Semarang, termasuk kabupaten Blora (kota kelahiran sastrawan besar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer). Penggalian yang dilakukan sejak 1930-an telah mengangkat ribuan fosil vertebrata dan 11 tengkorak/fragmen manusia purba. Awal tahun ini Tim Vertebrata, Museum Geologi, berhasil menggali keluar fosil gajah purba spesies Elephas hysudrindicus di Dusun Sunggun, Blora. Fosil relatif utuh, diperkirakan setinggi 2,5 meter, dan merupakan fosil gajah purba terlengkap selama seratus tahun terakhir. Banyaknya penemuan fosil vertebrata melahirkan dugaan Blora Selatan pada zaman Pleistosen adalah savana yang dilewati Bengawan Solo Purba.
3.         Sangiran - dikukuhkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO (1996), terletak 15 km utara Solo. Ekskavasi Sangiran pada mulanya dilakukan oleh R.G.H. von Koenigswald (1936-1941), kemudian dilanjutkan oleh Prof.Sartono Sastrohamidjojo (ITB) dan Prof.Teuku Jacob (UGM). Salah satu primadona dari situs ini adalah Sangiran 17 (S-17), fosil tengkorak Homo erectus paling utuh yang ditemukan Bpk.Tiwokromo pada tahun 1969. Fosil dideskripsi oleh Prof.Sartono (1971) sebagai Pithecanthropus 8 (P-VIII) atau dikenal juga sebagai Sangiran 17. S-17 diperkirakan berusia 700.000-800.000 tahun.

E.     Koleksi Fosil Dan Benda Bersejarah Di Museum Geologi
Jenis-jenis Hasil Peninggalan pada Zaman Sejarah (masa lampau)
Di Museum Geologi ini terdapat berbagai hasil-hasil peninggalan zaman sejarah (masa lampau) diantaranya fosil dan benda-benda hasil peninggalan zaman dulu.

a.      Fosil
Di Museum Geologi terdapat fosil manusia purba serta fosli mahluk hidup lainnya. Fosil manusia purba yang ada disini yaitu :
1)      Meganehtropus Palaeojavanicus
Perawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap, diperkirakan masif dengan tulang pipi tebal tonjokannya belakang kepala yang tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot tengkuh yang kuat.Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah banyak kerutan-kerutan dengan gigi yang sangat kuat.

2)      Phytecanthropus Erectus
Fosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan diperkirakan antara 165 – 180 cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap, mukanya memiliki tonjolan kuning yang kua, hidung yang lebar dengan belakang kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 – 100 cm.
3)      Homosapiens
Jenis Homosapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan Phytecanthropus erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta lebih sempurna, tinggi badannya antara 130 – 210 cm, mulanya datar dan lebar, akar hidung lebar dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat serta tinggi, sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata antara 1350 – 1450 cm.

b.      Alat atau Benda pada Masa Lampau
Pada masa lalu manusia mempunyai berbagai alat yang digunakan sebagai kehidupannya sehari-hari yaitu :
1)      Alat batu, yaitu suatu alat yang terbuat dari bebatuan. Ragam alat batu diantaranya :
§  KapakPenimbas (Chopper)
§  Serut genggam (Sropper)
§  Kapak penerak (Chopping tool)
§  Pahat genggam (hand adec)
§  Kapak genggam awai (Proto hand axe)

2)      Alat serpih
Adalah perkakas yang digunakan sebagai pisau, gurdi atau penusuk.Alat ini digunakan sebelum mengenal tulisan yakni digunakan sebagai mengupas, memotong atau juga menggali sejenis umbi-umbian.

3)      Alat tulang
Adalah perkakas yang bahan dasarnya terbuatdari tulang binatang.Tulang-tulang ini dibentuk dari tulang hewan hasil buruan, biasanya sebelum digunakan sebagai alat biasa dibentuk sesuai kebutuhan.

F.     Panduan Museum Geologi
Museum Geologi ini di buka setiap senin sampai kamis pukul 09.00 sampai 13.30 WIB, dan sabtu sampai minggu pukul 09.00 sampai 13.30 WIB.Sedang setiap jum’at dan libur nasional tutup.
Adapun biaya masuk bagi orang umum adalah Rp 20.000,- sedangakan bagi Pelajar dan Mahasiswa adalah Rp 5.000,-tiap orang. Selain itu untuk memasuki Museum Geologi pengunjung harus mentaati beberapa peraturan.
Peraturan itu antara lain :
a.       Mengisi buku tamu terlebih dahulu
b.      Dilarang makan minum dan merokok didalam gedung ruangan
c.       Dilarang memegang dan mencoret-coret, merusak dan mengambil koleksi museum
d.      Pengunjung dilarang membawa tas dan jaket didalam ruang peragaan museum

G.  Perkembangan Museum Geologi
Sistem peragaan Museum Geologi sampai tahun 1990-an tidak mengalami perubahan berarti. Dilain pihak, jumlah pengunjung Museum meningkat terus, sebagian besar terdiri dari pelajar dan mahasiswa yang memerlukan informasi untuk menambah pengetahuan mereka ilmu tentang bumi.
Sejak tahun 1993 telah mulai dijajaki upaya pengembangan Museum Geologi dalam rangka memenuhi kebutuhan para pengunjung tersebut melalui proyek kerja sama antar pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang. Tahun 1998 Museum Geologi mulai direnofasi.Dalam proyek ini pemerintah Indonesia menyusun scenario dan desain peragaan, memperbaiki interior gedung, dan melengkapi fasilitasnya, seperti sanitasi, sistem pemadam kebakaran dan lain sebagainya.Sedangkan pemerintah Jepang menyumbangkan berbagi peralatan untuk sistem dokumentasi, sistem peragaan, reparasi koleksi edukasi peralatan dan riset. Saat ini Museum Geologi memiliki tidak kurang dari 250.000 koleksi batuan dan mineral, sekitar 60.000 koleksi fosil dan lain-lain. Koleksi tersebut disimpan didalam ruang dokumentasi koleksi dan diperagakan diruang peragaan.Museum Geologi juga mempunyai fasilitas edukasi lainya atau ruang auditorium untuk pemutaran film bagi pengunjung yang datang secara rombongan.
Mulai tahun 2002 Museum Geologi melalui Kepmen ESDM Nomor: 1725 tahun 2002 statusnya menjadi Unit Pelaksana Teknis Museum Geologi dilingkungan Balitbang ESDM. Mulai akhir 2005 Museum Geologi berada dibawah Badan Geologi bersama dengan terbentuknya Badan Geologi sebagai Unit Eselon I yang ada di lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM).

H.  PERAN DAN FUNGSI MUSEUM GEOLOGI

1.    Peranan Museum Geologi Dalam Pendidikan
Pendidikan tidak hanya dilakukan di sekolahan melainkan langsung keberbagai tempat yang bersejarah.Misalnya Museum Geologi dengan diadakan kunjungan langsung ke objek dapat menarik minat siswa untuk mengenal dan mempelajari nilai-nilai sejarah yang ada di Indonesia. Di Museum Geologi ini banyak fosil-fosil peningggalan zaman Purbakala, batu-batuan yang sangat langka dan berharga seperti mas, batu bara Kristal dan lain-lain. Serta barbgai ilmu perubhan gejolak yang terjadi di bumi dalam tiap waktu lamanya.Dengan ini para Siswa dapat menambah ilmu pengetahuan dalam bidang kegeologian.

2.     Fungsi Museum Geologi
1.      Sebagai sumber pendidikan
Siswa dapat mempelajari dri pengetahuan tentang berbagai fosil.seperti Fosil Dinosaurus,Gajah dan ilmu tentang kegeologian. Macam-macam fosil binatang zaman purba dapat di temui di Museum Geologi.

2.      Sebagai tempat wisata
Para wisatawan dapat berwisata ke Museum Geologi.selain untuk berwisata para pengunjung juga dapat mempelajari berbagai macam peninggalan barsejarah.

3. Fakta Museum Geologi
1.      Museum Geologi memiliki tidak kurang dari 250.000 koleksi batuan dan mineral, serta sekitar 60.000 koleksi fosil
2.      Museum Geologi di buka setiap hari,kecuali hari jum’at dan libur nasional
3.      Museum Geologi di dirikan pada tahun 1928 yang kemudian diresmikan pada 16 mei 1929.
4.      Museum Geologi sebagai tampat objek wisata dan sebagai tempat pendidikan.

Museum geologi merupakan tempat dari hasil peninggalan-peninggalan pada zaman dulu yang baik sebagai tempat ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh kalangan pelajar.Permukaan bumi merupakan hasil ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang selalu mendapat perubahan dari zaman ke zaman.

Kita sebagai generasi muda hendaklah menjaga sejarah bangsa kita.khsusnya pada unsur sejarah yang terdapat di Museum Geologi Bandung dan janganlah kita merusak keindahan alam sekitar kita.penulis berharap pembaca memberikan kritik atau saran yang bersifat membangun, penulis menyadari bahwa karya tulis ini belum sempurna.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Midorima Shintarou. Template created by Volverene from Templates Block
lasik surgery new york and cpa website solutions
WP theme by WP Themes Expert