Bandung adalah kota besar yang
mempunyai kekayaan alam yang cukup melimpah, serta memiliki banyak tempat-
tempat bersejarah salah satunya adalah Museum Geologi. Museum ini banyak sekali
peninggalan-peninggalan jaman Purba Kala yang sangat bermanfaat. “Paris Van
Java” adalah sebutan bagi kota Bandung karena di ibaratkan sebagai parisnya
Indonesia. Keindahan pemandangan alam serta bangunan-bangunan bersejarah dikota
bandung sangat memikat para wisatawan untuk mengunjunginya dan banyak nilai manfaat
yang positif.
Museum Geologi
pertama kali diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929 Masehi, awalnya museum ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi hasil penyelidikan geologi yang
dilakukan oleh para ahli yang dikomandoi oleh pemerintah Belanda pada zaman
dahulu.
Renovasi Museum Geologi adalah atas usaha bersama dari
pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang pada tahun 1998 sampai dengan Juli
tahun 2000 dan kemudian diresmikan pada tanggal 22 Agustus 2000 oleh Wakil
Presiden Megawati Soekarnoputri yang waktunya bersamaan dengan Simposium Internasional
tentang Museum Geologi.Museum ini direnovasi dengan dana bantuan dari JICA
(Japan International Cooperation Agency). Museum Geologi letaknya di Jalan
Diponegoro, tidak jauh dari Gedung Sate. Dari sini dapat diperoleh berbagai
informasi yang berhubungan dengan masalah kegeologian. Di antara benda-benda
yang menjadi koleksinya adalah fosil tengkorak manusia pertama di dunia ,
fosil-fosil kerangka binatang pra-sejarah, batu bintang seberat 156 kg yang jatuh
pada 30 Maret 1884 di Jatipelangon, Madiun. Sebagai sebuah monumen bersejarah,
museum ini dianggap sebagai peninggalan nasional dan berada di bawah
perlindungan pemerintah. Museum ini menyimpan dan mengelola materi geologi yang
berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral, yang dikumpulkan selama kerja
lapangan di Indonesia sejak 1850.
Gedung Museum ini berbatasan dengan, di
arah utara : Jalan Surapati, timur : Gedung RRI, selatan : Jalan Diponegoro,
barat : Jalan Sentot Alibasa. Gedung Geologi mempunyai gaya arsitektur art deco
dengan berbagai kesan horisontal yang sangat kuat. Terdiri atas dua lantai
dengan arah menghadap ke selatan (Jalan Surapati). Museum ini pada mulanya
sangatlah sederhana sehingga bisa dikatakan hampir sama dengan ruang
dokumentasi koleksi.
Museum geologi Bandung merupakan salah
satu tempat wisata edukasi yang layak menjadi destinasi liburan keluarga yang
sarat akan pengetahuan, khususnya pada peninggalan masa purbakala. Kota Bandung
sebagai pusat kota provinsi Jawa Barat memang menyajikan berbagai tempat wisata
mulai dari wisata belanja, kuliner, alam dan wisata edukasi yang menarik untuk
di kunjungi.
Wisata edukasi ternama pada kota
kembang pada museum ini, berisi peninggalan zaman penjajahan Belanda yang
berisikan penemuan arkeolog seperti penemuan fosil sejarah manusia purba di
Indonesia. Termasuk pula dengan sejarah museum geologi bandung ini, yang sampai
sekarang menjadi pusat pengetahuan geologi nusantara.
Buka Setiap
hari dari pukul 9.00 sampai Pukul 15.00 Kecuali Hari Jum'at Libur dan hari
libur nasional. Mengenai tarif, museum yang diresmikan tahun 1929 oleh
pemerintah Hindia Belanda ini menerapkan biaya Rp 2.000 untuk umum dan Rp 1.500
untuk pelajar. Bila datang dengan rombongan, pelajar hanya dikenai Rp 1.000.
MGB buka dari Senin hingga Kamis antara jam 09.00-15.00 WIB, sedangkan Sabtu
dan Minggu setiap pukul 09.00-13.00 WIB. Khusus hari Jumat dan hari libur
nasional tutup. "Museum ini tutup karena kami juga perlu merawat
benda-benda koleksi di sini."
SEKILAS MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
Museum geologi
awalnya berfungsi sebagai laboratorium dan tempat penyimpanan hasil
penyelidikan geologi dan pertambangan dari berbagai wilayah Indonesia lalu
berkembang lagi bukan saja sebagai sarana penelitian namun berfungsi pula
sebagai sarana pendidikan, penyedia berbagai informasi tentang ilmu kebumian
dan objek pariwisata.
Pergeseran
fungsi museum seirama dengan kemajuan teknologi adalah menjadikan museum
geologi sebagai:
• Tempat pendidikan luar sekolah yang
berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya.
• Tempat orang melakukan kajian awal
sebelum penelitian lapangan. Dimana Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu
kebumian yang menggambarkan keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk
kumpulan peraga.
• Objek geowisata yang menarik.
Lokasi Museum
Geologi tidak jauh dari Gedung Sate dan masih termasuk dalam satu wilayah
bangunan-bangunan bersejarah. Gedung ini lokasinya di sisi Jalan Diponegoro No.
57, yang masih termasuk ke dalam Kel. Cihaurgeulis, Kec. Coblong.
Secara
Geografis lokasinya terdapat pada koordinat 06º54'03,3" LS dan
107º37'16,9" BT. dan di sekitar gedung kini sudah banyak berdiri bangunan
kantor, pemukiman, dan pertokoan. Untuk mencapai tempat ini relatif mudah
dengan melalui jalan raya yang memiliki kondisi yang baik, menggunakan
kendaraan pribadi beroda 4 atau 2 ataupun naik kendaraan umum seperti
Bis/Angkot yang melalui kawasan ini relatif banyak.
Kehidupan masa lampau biasa berhubungan dengan sejarah
yang berartikan untuk unsur pengertian yaitu sejarah sebagai suatu peristiwa,
sejarah sebagai peristiwa, sebagai ilmu serta sebagai seni.
Sejarah sebagai peristiwa adalah sejarah yang terjadi di
dalam kehidupan masyarakat pada masa lampau. Dalam pengertian ini, kata
“sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat” sangat penting sebab
segala sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan hubungan dan kehidupan
masyarakat bukanlah sejarah, selanjutnya kata “masa lampau” karena suatu
kehidupan atau peristiwa yang terjadi pada hari bukanlah sejarah.
Sejarah sebagai kisah adalah peristiwa sejarah yang
dikisahkan kembali atau diceritakan kembali sebagai hasil rekonstruksi atau
sejarah (sejarahwan) terhadap sebagai periwtiwa, contohnya sebagai buku hasil
penelitian.
Sejarah sebagai ilmu adalah serangkaian langkah (prosedur)
yang harus ditempuh oleh peneliti sejarah dalam menyusun kembali
(merekonstruksi) susunan peristiwa sejarah.
Sejarah sebagai seni yaitu, suatu sejarah yang berkaitan
dengan suatu kaidah dankemudahanbahasa. Oleh karena itu seniman-seniman karya
sejarah (historyography) tidak hanya dipandang sebagai karya ilmiah, tetapi
juga karya seni. Di dalam sejarah terdapat hasil-hasil peninggalan-peninggalan
, bagaimana yang disebutkan sebagian peninggalan zaman dulu yang tentunya di
museum geologi.
Jenis-jenis Hasil Peninggalan pada Zaman Sejarah (masa lampau)
a. Di Museum
Geologi ini terdapat berbagai hasil-hasil peninggalan zaman sejarah (masa
lampau) diantaranya fosil dan benda-benda hasil peninggalan zaman dulu.
1. Fosil
Di Museum Geologi terdapat fosil manusia purba serta fosli
mahluk hidup lainnya. Fosli manusia purba yang ada disini yaitu :
a.
Meganehtropus Palaeojavanicus
Perawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap,
diperkirakan masif dengan tulang pipi tebal tonjokannya belakang kepala yang
tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot tengkuh yang kuat.
Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah banyak kerutan-kerutan dengan
gigi yang sangat kuat.
b.
Phylecanthropus Erectus
Fosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan
diperkirakan antara 165 – 180 cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap,
mukanya memiliki tonjolan kuning yang kua, hidung yang lebar dengan belakang
kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 – 100 cm.
c. Homosapiens
Jenis Homosapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan
Phytecanthropus erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta lebih sempurna,
tinggi badannya antara 130 – 210 cm, mulanya datar dan lebar, akar hidung lebar
dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat serta tinggi,
sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi
mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata
antara 1350 – 1450 cm.
Disini juga terdapat fosil hewan dan tumbuhan diantaranya
:
1. Elephas
Maximus
2. Bovid
3. Corvus 59 B
4. Fosil daun
5. Cypirinis
Carpio
6. Phyton
Retigulanus
Akan tetapi tidak kami jelaskan, hanya sebagian
diantaranya :
a. Fosil
Phyton Reugulatius, dan
Fosil ini merupakan fosli ular yang ditemukan di
Indonesia, Ciharaman kabupaten Bandung. Diameter 5 m. Morfologinya mendekati
jenis phyton rehtulatus, diperkirakan umurnya 30.000 – 40.000 tahun yang lalu.
b. Elephand
Maximus
Fosil gajah yang rahang bawahnya merupakan terlengkap
jenisnya di Indonesia (saudara imam) pada waktu menggali sumur di rumahnya 16
Mei 2002 (teredap dalam batu pasir konglomerat 20.000 – 30.000 tahun yang lalu
2. Alat atau
Benda pada Masa Lampau
Pada masa lalu manusia mempunyai berbagai alat yang
digunakan sebagai kehidupannya sehari-hari yaitu :
a. Alat batu,
yaitu suatu alat yang terbuat dari bebatuan. Ragam alat batu diantaranya :
1. Kapak
Penimbas (Chopper)
2. Serut
genggam (Sropper)
3. Kapak
penerak (Chopping tool)
4. Pahat
genggam (hand adec)
5. Kapak
genggam awai (Proto hand axe)
b. Alat serpih
Adalah perkakas yang digunakan sebagai pisau, gurdi atau
penusuk. Alat ini digunakan sebelum mengenal tulisan yakni digunakan sebagai
mengupas, memotong atau juga menggali sejenis umbi-umbian.
c. Alat tulang
Adalah perkakas yang bahan dasarnya terbuatdari tulang
binatang. Tulang-tulang ini dibentuk dari tulang hewan hasil buruan, biasanya
sebelum digunakan sebagai alat biasa dibentuk sesuai kebutuhan
Sejarah Perkembangan Muka Bumi
Bumi terbentuk dimulai 4.60.000.000 tahun yang lalu dan
mengalami beberapa perkembangan sampai terbentuk seperti saat ini. Pada awal
terbentuknya, bumi masih berupa bola api yang mengalami akulasi panas akibat
kontraksi gravitasi peluruhan radioaktif dan hujan mikroit. Masa tersebtu
disebut masa Arkeozaikum yang berakhir 2.500.000.000 tahun yang lalu.
Selanjutnya, inti bumi yang merupakan cairan besi dan nikel memisahkan diri
dari mantel bumi. Penguapan besar-besaran gas dari dalam bumi bersama-sama
dengan hidrogen dan helium membentuk atmosfer positif yang kemudian menyebabkan
proses pendinginan bagian secara berangsur-angsur membentuk kerak bumi.
Masa Arkeozoikum merupakan awal pembentukan batuan kerak
bumi yang berkembang menjadi protokinten. Batuan masa ini ditemukan dibagian
dunia yang berumur 3.800.000.000 tahun yang lalu. Pada masa ini pula tercatat
sebagai awal munculnya kehidupan primitif di dalam samudra yang berupa ganggang
dan bakteri yang dibuktikan dengan ditemukan posil Iyanobacteria dan Stromatin
(3.500.000.000 tahun).
Masa protozoikum (2,5 milyar – 590 juta tahun yang lalu).
Masa ini mulai terjadi perkembangan hidrosfer dan atmosfer serta dimulainya
kehidupan yang lebih kompleks. Masa Arkeizonikum dan Protozoikum dikenal dengan
masa Prokambium.
Masa Paleozonikum dibagi menajdi 6 zaman sebagai berikut :
1. Zaman
Kambrium (590 juta – 500 juta tahun yang lalu)
Bumi masih berbentuk lautan penuh dengan daratan yang
disebut dengan Ondwana yang merupakan cikal bakal pulau / negara India, Afrika,
sebagian Asia, AustraliaAntartika danlain-lain.
2. Zaman
Ordovisium (500 juta – 440 juta tahun yang lalu)
Daratan Gonswana masih menutupi celah-celah samudra,
meluapnya samudra dan terjadinya zaman es adalah peristiwa yang terjadi pada
masa ini.
3. Zaman Selur
(440 juta – 410 juta tahun yang lalu)
Terjadi pembentukan kereta pegunungan yang melintasi
daerah yagn sekarang kita kenal sebagai daerah Skandinavia, Skotlandia dan
pantai Amerika Utara.
4. Zaman Devon
(410 juta -360 juta tahun yang lalu)
Menyurutnya samudra hingga menyebabkan benua raksasa
Gondwana daerah Eropa Timur dan Greenland terjadi pada masa ini.
5. Zaman Karbon
Kwali (360 juta – 260 juta tahun yang lalu)
Terjadinya penyatuan benua dan membentuk daratan yang
iklim daerahnya tergantung pada letak geografis dan astronomisnya
masing-masing.
6. Zaman Perme
(260 juta – 250 juta tahun yang lalu)
Benua pangea bergabung bersama membentuk daratan, air
mulai menyurut karena terjadi pembentukan di daerah Antartika dan Afrika yang
menyebabkan terjadinya iklim kering gurun pasir di daerah utara.
Masa Mesozoikum terbagi 3 zaman sebagai berikut :
1. Zaman Tiras
(250 juta – 210 juta tahun yang lalu)
Benua Pangea bergerak ke arah utara dan daerah gurun
terbentuk lembaran es di daerah selatan mulai mencair ke celah-celah antar
benua mulai terbentuk di Pangea.
2. Zaman Jura
(210 juta – 140 juta tahun yang lalu)
Benua Pangea terpecah yaitu darata yang sekarang dikenal
sebagai Amerika Utara memisahkan diri dari daratan Afrika. Selain itu, daratan
Amerika Selatan memisahkan diri dari daratan Antartikan dan Australia.
3. Zaman Kapur
(140 juta – 65 juta tahun yang lalu)
Negara India terlepas dari Afrika daratan utamanya menuju
daerah Asia dan terbentuklah iklim sedang di daerah India.
Masa Konozoikum menjadi 6 zaman yaitu :
1. Kala
Paleosin (67 juta – 56,7 juta tahun yang lalu)
Awal munculnya pemakan rumput, primata, burung dan
sebagian reptil. Kala ini ditandai dengan kegiatan magma secara intensif, busur
lava yang besar dan hujan meteroid.
2. Kala Eosen
(56,7 juta – 35,5 juta tahun yang lalu)
Daerah Afrika menabrak daerah Eropa dan daerah India masih
bergerak menuju daerah Asia, mengangkat pegunungan Alpen dan pegunungan
Himalaya. Tekanan antara benua membentuk cekungan samudra melebar yang
menyebabkan permukaan air laut merendah.
3. Kala
Oligasen (35,5 juta – 24 juta tahun yang lalu)
Daratan kian lua, lautan menyempit, pergerakan kerak benua
terjadi secara luas di daerah Amerika dan daerah Eropa mulailah terbentuk pada
kala Oligosen ini.
4. Kala
Miosen (24 juta – 5 juta tahun yang lalu)
Pada kala ini padang rumput semakin meluas, hutan semakin
berkurang.
5. Kala
Pliosen (5 juta – 1,8 juta tahun yang lalu)
Sejumlah besar tumbuhan habis karena cuaca yang semakin
dingin.
6. Kala
Plestosen (1,8 juta – 0,01 juta tahun yang lalu)
Kala ini dikenal sebagai zaman es karena pada zaman ini
terjadi beberapa kali Glasisasi.
Pada zaman ini sebagian besar daerah Eropa, Amerika,
Utara, Asia Utara ditutupi oleh es, begitu pula pegunungan Alpen, Himalaya dan
Cherpathia, iklim bumi benar-benar
lebih hangat.
Contoh Peristiwa Geologi
1.
Ciri-ciri Atmosfer dan Manfaatnya
Atmosfer
berasal dari kata Atmos yang berarti uap atau gas dan spahira atau Sphere yang
berarti bola jadi, atmosfer adalah masa udara yang menyelimuti bulatan bumi.
Atmosfer ini penting untuk melindungi bumi dari pemanasan dan pendinginan yang
berlebihan serta meteor-meteor dan sebagainya.
Di dalam
atmosfer terdiri dari gas-gas atau zat-zat yang makin tinggi lapisan udara itu
makin tipis. Unsur utama yang dominan adalah nitrogen ((N2) sebanyak 78 %,
oksigen (O2) 21 %, Argon (Ar) 1 %dan karbondioksida (CO2) 0,03 %.
Nitrogen (N2)
dalam atmosfer merupakan unsur yang tidak mudah bergabung dengan unsur lain,
sehingga hanya sedikit yang dimanfaatkan oleh tanah dan tumbuh-tumbuhan.
Sementara itu oksigen (O2) merupakan unsur yang aktif dan mudah bersenyawa
dengan unsur lain. Hal ini dapat dilihat dalam proses pelapukan oksigen pada
tanah dan dimanfaatkan untuk bernafas pada mahluk hidup.
Argon merupakan
unsur yang tidak begitu penting dalam proses alam karbondioksida (CO2) meskipun
sedikit merupakan unsur yang snagat penting karena sangat menyerap panas
matahari yang berguna bagi tumbuh-tumbuhandan proses fotosintesis yaitu
mengubah zat mata menjadi karbohidrat.
Atmosfer
mempunyai lapisan-lapisan yang meliputi sebagai berikut :
a. Troposfer (troposphere)
1. Ketinggiannya tidak sama yaitu sebagai
berikut :
a. di
daerah kutub tingginya antara 0 – 8 km dml (dari muka bumi)
b. di daerah khatulistiwa, tingginya antara
0 – 16 km dml
c. tinggi rata-rata lebih kurang 12 km dml
2. Masa udara didilapisi paling rapat.
Kandungan zat dan gas paling kompleks, lebih kurang 80 % dan kandungan zat
serta gas seluruhnya terdapat di lapisan trosfer.
3. Karakteristik suhu di lapisan ini makin
tinggi udara yangnaik suhu udaranya semakin rendah sampai zona suhu terendah
batas trosfer dengan stratosfer mencapai 600 C. Lapisan masa udara terdingin
inilah disebut zona tropopause. Sebaliknya geraak masaudara naik setiap 100
meter, suhu turun rata-rata 50 C. berdasarkan karakteristik suhu udara inilah
troposper menjadi ruang tempat terbentuknya proses cuaca yang berpengaruh
terhadap kehidupan mahluk hidup di permukaan bumi. Proses-proses cuaca seperti
hujan, angin, awan dan sebagainya terjadi pada lapisan ini.
b. Atratosfer (stratosphere)
1. Ketinggiannya antara 15 – 55 km di muka
laut.
2. Masa udara di lapisan ini tidak serapat
masa udara di lapisan troposfer. Di lapisan bagian atas yaitu di sekitar batas
stratosfer dengan mesofer (zona stratopause) merupakan konsentrasi gas ozon
(O2) paling besar. Konsentrasi gas ozon di lapisan ini berfungsi sebagai pelindung
bumi karena unsur-unsur matahari, seperti sinar gamma, sinar x, untraviolet dan
infra merah dinetralisir oleh O3. oleh karena itu, unsur-unsur radiasi matahari
sampai ke permukaan bumi tidak membahayakan kehidupan mahluk hidup.
3. Suhu udara dari tropopause samapi
stratopause meningkat dari 620 C hingga mencapai 00 C akan tetapi dan
stratopause terus menurun sampai -10 0 C di zona misofer.
c. Mesoder (mesosphere)
1. Ketinggiannya antara 55 – 75 km
2. Suhu udara di lapisan inimenurun tajam
hingga mencapai -1000 C. Batu-batu meteorit yang bergerak berasal dari
ekssosfer menembus atmosfer (akibat gravitasi bumi). Dilapisan mesofer batu
meorit dihimpit oleh masa udara yang dingin. Akibatnya, terbakar dan hancur
sebelum menyentuh muka bumi jadi, mesofer berfungsi sebagai pelindung bumi dari
benturan-benturan batuan meteorit.
d. Termosfer (thermosphere)
1. Ketinggiannya dari 75 km sampai
ketinggian yang belum diketahui.
2. Lapisan paling bawah dari termosfer ini
disebut dengan ionosfer. Di lapisan ionosfer ini ketinggiannya antara 75 – 375
km dan merupakan ruang tempat proses ionisasi atau pembentuakn gas ion yang
bermuatan listrik positif. Akibatnya, suhu di lapisan ini tinggi. Pada
ketinggian 375 km suhunya naik sampai 1.0100 C dan pada ketinggian 480 km
suhunya mencapai 12000 C. Di lapisan ini aurora (cahaya kutub) terlihat
bergemerlap.
2.
Bentuk Muka Bumi
Bentuk muka
bumi ini tidak rata atau bergelombang, terdiri dari daratan dan dasar laut.
Dasar lautan adalah muka bumi yang lebih rendah daripada daratan. Dasar lautan
menjadi tempat menggenangnya air.
a. Bentuk muka Bumi di Daratan
Daratan adalah
bentuk muka bumi yang timbul di atas permukaan laut atau lautan. Daratan
tersebut berupa benua danpulau. Ketinggiannya 0 meter – 9.000 meter dari
permukaan laut.
1. Daratan rendah pantai, tingginya antara 0
m – 200 m diatas permukaan laut.
2. Daratan tinggi, meliputi sebagai berikut
:
* Pegunungan rendah, tingginya antara 201 m
– 500 m diatas permukaan laut
* Pegunungan menegah, tingginya antara 501
m – 1.500 diatas permukaan laut
* Pegunungan tinggi, tingginya lebih dari
1500 m diatas permukaan laut.
* Gunung yaitu bagian dari puncak
pegunungan yang tingginya beragam. Gunung-gunung berpuncak tinggi umumnya
dijumpai di daerah pegunungan tinggi dan dijumpai di pegunungan menengah.
Lembah, ngarai,
bukit dan plato. Lembah adalah bagian permukaan bumi yang rendah, letaknya
diantara lereng-lereng kaki pegunungan, gunung atau bukit. Lembah yang curam,
dalam, dan memanjang disebut ngarai atau cayon. Disepanjang ngarai, hampir
selalu terdapat sungai. Negara sering dijumpai di daerah muka bumi bentuk
grabon. Grabon terbentuk dibagian puncak pegunungan lipatan yang patahdi
Indonesia graben banyak dijumpai di bagian-bagian pegunungan misalnya patahan
semangko Usumatera) yang panjangnya 1650 km.
Bukit adalah
gunung kecil disebut juga perbukitan umum terdapat di sekitar lokasi pegunungan
rendah dan pegunungan menengah. Plato (plateu) adalah bagian muka bumi yang
relatif datar dan tingginya melebihi 700 m di atas permukaan laut.
b. Daratan dan potensinya bagi kehidupan
c. Setiap ragam bentuk daratan mempunyai
fungsi atau potensi menopang kehidupan manusia. Lebih-lebih jika bentang
daratan ini memiliki iklim yang baik, seperti di bumi nusantara kita. Iklim
dikatakan baik apabila curah hujannya cukup banyak dan temperatur udara sedang.
Dengan demikian memungkinkan tumbuh suburnya aneka jenis tumbuh-tumbuhan serta
hidupnya aneka jenis hewan. Iklim dikatakan kurang baik jika temperatur udara
terlampau rendah (sangat dingin) atau terlampau tinggi dan jarang sekali turun
hujan.
Daratan pulau-
pulau di Indonesia terbentuk lahan asal struktural dan lahan asal vulkanik.
Indonesia beriklim laut muson tropik yang bersuhu tinggi dan bercurah hujan
banyak. Akibatnya bagian terluas daratan pulau-pulau tertutup vegetasi yang
berpopulasi besar.
3.
Bentuk-bentuk Batuan pada Proses
Permukaan Bumi
Bentuk batuan
pada proses permukaan bumi, dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Batuan beku ialah batuan yagn terjadi
karena magma yang berupa zat cair
pijar mengalami
pendinginan dan menjadi beku
1. Batuan beku dalam (plutonik atau abisik),
tempat pembekuan di saluran magma di bagian dalam trosfer (di dalam bumi).
2. Batuan beku yang atau kordio, tempat
pembekuannya di saluran magma (diatrema).
3. Batuan beku luar atau lelehan, tempat
pembekuannya permukaan bumi.
Tabel contoh
batuan beku :
Batuan beku dalam Batuan beku gang / kerok
Batuan beku luar
Diorit
Diorit kwarsa
Gabro
Granit
Sieris Aplidioris
Apli-Spessafer
Odinit
Porfit – diorit
Porfit – granit
Porfit – sierit Andesis
Basalt
b. Batuan Sedimen (endapan) ialah batuan
yang diangkut oleh aliran air, angin atau cairan gletser kemudian diendapkan di
tempat ini. Akibat proses diagenesis (gaya kimia dan fisis) batuan sedimen
menjadi keras.
Berdasarkan
proses pembentukannya, batuan sedimen dibagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai
berikut :
1. Batuan sedimen klasik, yaitu sedimen yang
susunan kimianya sama dengan bahan asal. Ketika diangkut hanya mengalami
penghancuran dari besar menjadi kecil misalnya, kerikil, pasir, lumpur (berasal
dari batu-batu besar di gunung, masuk ke sungai lalu terbawa air dan saling
membentuk dan akhirnya menjadi kecil, susunan kimianya masih sama dengan batuan
asal).
2. Batuan sedimen kimiawi, yaitu sedimen
yang terjadi karena proses kimia pelarutan, penguapan dan oksidasi. Misalnya
batu gamping (CaCO2) menjadi larutan air kapur (HCO3) yang disebabkan oleh air
hujan yang mengandung CO2.
3. Batuan sedimen organik, yaitu sedimen
yang terjadi selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme,
yaitu bisa rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut,
seperti kerang, terumbu karang, turang belulang, kotoran burung (guano) yang
menggunung di perut dan lapisan humus di hutan.
c. Berdasarkan tenaga alam yang
mengangkutnya batuan sedimen dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Batuan sedimen aeolik (aerik) adalah
batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga angin yang mengangkutnya dan
diendapkan di tempat lain. Misalnya tanah las.
2. Batuan sedimen akualik adalah batuan
sedimen yang terbentuk oleh tenaga air mengalir yang mengangkutnya dan diendapkan
di tempat lain, misalnya breksi dan konglonurat.
3. Batuan sedimen glasial adalah batuan
sedimen yang terbentuk oleh tenaga gletser (es) yang mengangkutnya dan
diendapkan di tempat lain, misalnya morena yang berasal dari lelereng gunung
yang terbawa gletser dan diendapkan di kaki gunung.
4. Batuan sedimen marin, yaitu batan sedimen
yang terbentuk oleh tenaga air laut (gelombang dan arus) yang mengangkutnya dan
diendapkan di tempat lain, misalnya pasir putih dan pasir besi di pantai.
Beberapa macam
lingkungan tempat sedimen klestik diendapkan sebagai berikut :
a. Lingkungan aluvial, yaitu lingkungan
sungai misalnya endapan pasir di dasar dan keldian dan alur sungai.
b. Lingkungan dulta, yaitu muara sungai
misalnya macam-macam delta (pasir dan lumpur)
c. Lingkungan gurun, misalnya gurun pasir
d. Lingkungan glasial (daerah es) misalnya
timbunan morena
e. Lingkungan laut dangkal, misalnya sisa
organisme laut, terumbu karang dan endapan lumpur dari darat.
d. Bantuan Metamorf (malihan atau berubah
sifat) ialah bantuan beku atau sedimen yang telah mengalami perubahan bentuk
dan sifat (metamorfosis) penyebabnya adalah suhu atau tekanan yang meningkat
dan adanya penanmbahan zat lain ke dalam batuan asal.
Ada beberapa
macam metamorfosis yaitu :
1. Metamorfosis termal atau kontak atau
sentuh yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena perubahan suhu
misalnya marmer, batu kapur dan antrosit terjadi dari batu bara.
Metamorfosis
kemal terdiri :
a. Pyrometamorfosis yaitu proses batuan
yang sangat tinggi, misalnya marmer dan anteasit
b. Pneumatolysis, yaitu proses batuan
metamorf terbentuk karena gas dari magma yang sedang naik dapat mengubah batuan
sekeliling dan bentuk mineral batu misalnya, pembentukan biji timah dan bangka.
c. Hidrotermal, yaitu proses batuan
metamorf yang terbentuk karena larutan panas bakar gas yang memprosesnya.
Misalnya andesit diubah menjadi propilit.
2. Metamorfosis dinamo, yaitu proses batuan
metamorf yang terbentuk karena adanya perubahan tekanan misalnya, batu sabah
dan batu bara.
3. Metamorfosis regional, yaitu proses
batuan-batuan metamorf yang terbentuk karena faktor suhu dan tekanan yang
bekerja bersama-sama misalnya batuan genesis, sabah, dan serpih.
A.
Sejarah
Museum Geologi dari Masa-Kemasa
1.
Masa Penjajahan Belanda
Keberadaan Museum Geologi berkaitan
erat dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara yang
dimulai sejak pertengahan abad ke-17 oleh para ahli dari Eropa.Setelah di Eropa
terjadi revolusi industri pada pertengahan abad ke-18, mereka sangat
membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar industri. Pemerintah Belanda
sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian di wilayah Nusantara. Dengan
jalan itu diharapkan perkembangan industri di Negeri Belanda dapat
ditunjang.Maka dibentuklah Dienst Van Het Mijnwezen pada tahun 1850.
Kelembagaan ini berganti nama jadi Dienst Van Den Mijnbouw pada tahun 1922,
yang bertugas melakukan penyelidikan geologi dan sumberdaya mineral. Hasil
penyelidikan yang berupa contohcontoh batuan, mineral, fosil, laporan dan peta
memerlukan tempat untuk penganalisaan dan penyimpanan, sehingga pada tahun 1928
Dienst Van Den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung.Gedung
tersebut pada awalnya bernama Geologisch Laboratorium yang kemudian juga
disebut Geologisch Museum. Gedung Geologisch Laboratorium dirancang dengan gaya
Art Deco oleh arsitek Ir. Menalda van Schouwenburg, dan dibangun selama 11
bulan dengan 300 pekerja dan menghabiskan dana 400 Gulden, mulai pertengahan
tahun 1928 sampai diresmikannya pada tanggal 16 Mei 1929. Peresmian tersebut
bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4 (Fourth
Pacific Science Congress) di Bandung pada tanggal 18-24 Mei 1929.
2.
Masa Penjajahan Jepang
Sebagai akibat dari kekalahan
pasukan Belanda dari pasukan Jepang pada perang dunia II, keberadaan Dienst Van
Den Mijnbouw berakhir.Letjen. H. Ter Poorten (Panglima Tentara Sekutu di Hindia
Belanda) atas nama Pemerintah Kolonial Belanda menyerahkan kekuasaan teritorial
Indonesia kepada Letjen. H. Imamura (Panglima Tentara Jepang) pada tahun 1942.
Penyerahan itu dilakukan di Kalijati, Subang. Dengan masuknya tentara Jepang ke
Indonesia, Gedung Geologisch Laboratorium berpindah kepengurusannya dan diberi
nama KOGYO ZIMUSHO dan setahun kemudian berganti nama CHISHITSU CHOSACHO. Pada
masa pendudukan Jepang, pasukan Jepang mendidik dan melatih para pemuda
Indonesia untuk menjadi: PETA (Pembela TanahAir) dan HEIHO (pasukan pembantu
bala tentara Jepang pada Perang Dunia II). Laporanhasil kegiatan di masa itu
tidak banyak yang ditemukan, karena banyak dokumen(termasuk laporan hasil
penyelidikan) yang dibumihanguskan tatkala pasukan Jepangmengalami kekalahan di
mana-mana pada awal tahun 1945.
3.
Masa Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka pada Tahun
1945, pengelolaan Museum Geologi beradadibawah Pusat Djawatan Tambang dan
Geologi (PDTG/1945-1950).Pada tanggal 19 September 1945, pasukan sekutu
pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi oleh Netherlands Indiës
Civil Administration (NICA) tiba di Indonesia (mendarat di Tanjungpriok, Jakarta). Di Bandung mereka
berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh para pegawai
Indonesia. Tekanan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda memaksa kantor PDTG
dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan No. 8 Bandung pada tanggal 12 Desember 1945.
Kepindahan kantor PDTG rupanya terdorong pula oleh gugurnya seorang pengemudi
bernama Sakiman dalam rangka berjuang mempertahankan kantor PDTG .Pada waktu
itu, Tentara Republik Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang,
yang tenaganya diambil dari PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh
pegawai PDTG, pasukan Belanda pun di tempat itu mendirikan lagi kantor yang
bernama Geologische Dienst. Di mana-mana terjadi pertempuran, maka sejak
Desember 1945 sampai dengan Desember 1949, selama 4 tahun kantor PDTG
terlunta-lunta pindah dari satu tempat ke tempat lain. Pemerintah Indonesia
berusaha menyelamatkan dokumen- dokumen hasil penelitian geologi sehingga harus
berpindah pindah tempat dari Bandung – Tasikmalaya- Solo – Magelang -
Yogyakarta, baru pada Tahun 1950 kembali ke Bandung. Dalam
usaha menyelamatkan dokumen dokumen tersebut, pada tanggal 7 Mei 1949, Kepala PUSAT
JAWATAN TAMBANG DAN GEOLOGI, Arie Frederik Lasut, diculik dan dibunuh tentara
belanda dan gugur sebagai kusuma bangsa di Desa Pakem Yogyakarta. Sekembalinya
ke Bandung, Museum Geologi mulai mendapat perhatian dari pemerintah RI,
terbukti pada tahun 1960 Museum Geologi dikunjung oleh Presiden pertama RI ,
Ir. Soekarno. Pengelolaan Museum Geologi yang tadinya dibawah PUSAT DJAWATAN
TAMBANG DAN GEOLOGI (PDTG) berganti nama menjadi: Djawatan Pertambangan
Republik Indonesia (1950-1952), Djawatan Geologi (1952- 1956), Pusat Djawatan
Geologi (1956-1957), Djawatan Geologi (1957-1963), Direktorat
Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (1978- 2005) ,
Pusat Survei Geologi mulai akhir tahun 2005 sampai sekarang.Seiring dengan
perkembangan jaman, pada tahun 1999 Museum Geologi mendapatbantuan dari
Pemerintah Jepang senilai 754,5 juta yen untuk direnovasi. Setelah
ditutupselama satu tahun, Museum Geologi dibuka kembali dan pembukaannya
diresmikanpada tanggal 20 Agustus Tahun 2000 oleh Wakil Presiden RI waktu itu
Ibu MegawatiSoekarnoPutri yang didampingi oleh Menteri Pertambangan dan Energi
Bapak SusiloBambang Yudhoyono.
Jumlah
pengunjung dari tahun 1969 sampai tahun 1998 Museum Geologi pengunjung pun
terus meningkat jumlahnya, 85 % terdiri dari pelajardan Mahasiswa yang ingin
menambah ilmu pengetahuannya dalam bidang geologi atau sejenisnya, karena pada
sistem peragaan yang disusun pada tahun 1929 kurang informatif, maka mulai
tahun 1993 dijajagi proyek kerjasama dengan pemerintah Jepang dengan pengembangan
museum geologi proyek kerjasama saat ini diselesaikan pertengahan yaitu pada
bulan Agustus 2002 dan diresmikan tanggal 22 Agustus 2002.
B.
Visi dan Misi Museum Geologi Bandung
§ Visi
:
o Terwujudnya
sumber informasi geologi (dokumentasi koleksi warisan geologi Indonesia) yang
profesional untuk masyarakat.
§ Misi
:
o Memperagakan
& mengkomunikasikan koleksi museum
o
Menyediakan informasi & materi
edukasi geologi
o Mendokumentasikan
& mengkonservasi koleksi museum
o Melakukan
penelitian koleksi & pengembangan museum
o Melakukan
pameran museum & geologi
o Melakukan
penyuluhan & sosialisasi geologi
o Melakukan
kerjasama dengan instansi & sekolah
o Melakukan
pengelolaan museum secara professional
o Memberikan
pelayanan jasa permuseuman
C. Ruang
Pamer Museum Geologi Bandung
Galeri Museum Geologi
1.
Galeri Asal Mula Bumi menyajikan
gambaran sistem tatasurya kita yang terbentuk 4,6 milyar tahun yang lalu dan
koleksi meteorit yang jatuh di Bandung, Banten, Cirebon, Prambanan, Rembang,
Madiun, Pasuruan, Temanggung.
2.
Galeri Sumatera menyajikan Sesar Besar
Sumatera dengan aktivitas tektonik yang membentuk Ngarai Sianok. Galeri
Kalimantan menunjukkan proses pembentukan batubara dan keterdapatan intan.
Galeri Maluku memiliki contoh batuan dari dasar Laut Banda pada kedalaman 14,5
meter dan 29 meter.
3.
Galeri Jawa & Nusa Tenggara antara
lain menyajikan stalaktit dan stalagmit dari Gua Inten, Karangbolong, Jawa
Tengah. Galeri Sulawesi menjelaskan proses terbentuknya Pulau Sulawesi. Sisi
sebelah barat pulau berbentuk K besar ternyata berasal dari Pulau Kalimantan
yang copot karena pergerakan lempeng sekitar 50-20 juta tahun lalu. Galeri
Papua memiliki koleksi cebakan tembaga dari bumi Papua.
4.
Galeri Survei Geologi menampilkan
koleksi alat dan bahan yang digunakan dalam penyelidikan dan penelitian geologi
seperti peta topografi, citra satelit, serta peralatan lapangan seperti kompas,
palu, dll.
5.
Galeri Gunungapi Indonesia menjelaskan
gunungapi dan berbagai hal yang berkaitan dengannya seperti lava, magma, hingga
jalur tektonik seperti Jalur Mediteran dan Jalur Lingkar Pasifik, serta Lempeng
Indo-Australia maupun Lempeng Eurasia. Juga ditampilkan contoh-contoh batuan
hasil letusan gunungapi.
6.
Galeri Batuan dan Mineral menampilkan
ragam koleksi batuan, dikategorikan sebagai batuan beku (contoh: andesit yang
banyak digunakan untuk memahat arca), batuan sedimen (batulempung, batugamping,
batubara), batuan malihan (marmer).
Galeri Untuk Kehidupan Sehari-hari
1.
Galeri Mineral dalam Kehidupan
Sehari-hari seperti satu halaman catatan harian saat kecil. Menggambarkan
ketika ada seorang anak kecil yang sedang kebingungan, bertanya darimana
asalnya pensil. Hitamnya pensil itu apa dan berasal dari mana, dan bagaimana
pohon bisa diolah menjadi batang pensil. Tadinya dia mengira semua orang tahu
tetapi ternyata malah kebanyakan orang dewasa tak tahu .
2.
Galeri Mineral untuk Kehidupan
Sehari-hari menyajikan asal-usul berbagai peralatan yang digunakan sehari-hari,
seperti piring, gelas, cangkir, kaca lemari berasal dari mineral kuarsa. Panci,
rantang, ketel berasal dari mineral bauksit. Sendok, garpu, pisau berasal dari
mineral nikel. Tabung gas dan kompor berasal dari mineral besi/baja. Lengkap
dengan contoh mineralnya.
Ruangan geologi Indonesia
Menampilkan
tentang asal muasal Bumi, tektonik Indonesia yang membentuk gugusan pulau. Dan
terbagi-bagi dalam galeri Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Nusa Tenggara,
Sulawesi, Maluku, Papua, serta galeri Survei Geologi, Gunungapi, Dunia Batuan
dan Mineral.
Pada ruangan sejarah kehidupan
Menampilkan
koleksi fosil mengenai peradaban manusia purba pada zaman prasejarah dan yang
paling menarik adalah replika fosil T-rex dan cetakan kaki Tyrannosaurus. Pada
galeri lain terdapat fosil hewan vertebrata di Indonesia yaitu seperti gajah purba
(Stegodon trigonocephalus, Sinomastodon bumiayuensis), badak (Rhinoceros
sondaicus) dan sebagainya.
Ruang Orientasi
Berisi peta
geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan
geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta
bilik pelayanan pendidikan dan penelitian.
Ruangan Geologi
Untuk kehidupan
manusia menjelaskan tentang pemanfaatan terhadap penemuan-penemuan geologi yang
telah dilakukan seperti Pemanfaatan Batuan dan Mineral, Eksplorasi dan
Eksploitasi, Bahan Galian Komoditas Nasional, Gempabumi dan Gerakan Tanah,
Bahaya dan Manfaat Gunungapi, Air dan Lingkungan dan masih banyak lagi.
Lantai
I
Terbagi menjadi 3 ruang utama :
Ruang Orientasi di bagian tengah, Ruang Sayap Barat dan Ruang Sayap Timur.
Ruang Orientasi berisi peta Geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar
yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik
pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian.
Sementara, Ruang Sayap Barat, dikenal sebagai Ruang Geologi Indonesia, yang
terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang :
a. Hipotesis terjadinya bumi di dalam
sistem tata surya.
b. Tatanan tektonik regional yang
membentuk geologi Indonesia; diujudkan dalam bentuk maket model gerakan
lempeng-lempeng kulit bumi aktif
c. Keadaan geologi sumatera,Jawa,
Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara serta Irian Jaya
d. Fosil fosil serta sejarah manusia
menurut evolusi Darwin juga terdapat di sini
Selain maket dan panel-panel
informasi, masing-masing bilik di ruangan ini juga memamerkan beragam jenis
batuan (beku, sedimen, malihan) dan sumber daya mineral yang ada di setiap
daerah.Dunia batuan dan mineral menempati bilik di sebelah baratnya, yang
memamerkan beragam jenis batuan, mineral dan susunan kristalografi dalam bentuk
panel dan peraga asli. Masih di dalam ruangan yang sama, dipamerkan kegiatan
penelitian Geologi Indonesia termasuk jenis-jenis peralatan/perlengkapan
lapangan, sarana pemetaan dan penelitian serta hasil akhir kegiatan seperti
peta (Geolologi, Geofisika, Gunung Api, Geomorfologi, Seismotektonik dan sebagainya) dan publikasi-publikasi sebagai
sarana pemasyarakan data dan informasi Geologi Indonesia. Ujung Ruang Sayap
Barat adalah ruang kegunung apian, yang mempertunjukkan keadaan beberapa
gunungapi aktif di Indonesia seperti : Tangkuban Perahu, Krakatau, Galunggung,
Merapi dan Batu. Selain panel-panel informasi ruangan ini dilengkapi dengan
maket kompleks Gunungapi Bromo-Kelut-Semeru. Beberapa contoh batuan hasil
kegiatan gunung api tertata dalam lemari kaca.
Ruang Sayap Timur yang mengambarkan
sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, dari primitif hingga
modern, yang mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan.
Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi
tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, dimana
makhluk hidup yang mulai tenang dengan lingkungannya mendukung perkembangan beberapa jenis tumbuhan
bersel-tunggal, yang keberadaan terekam dalam bentuk fosil Reptilia
bertulang-belakang berukuran besar yang hidup menguasai Masa Mesozoikum Tengah
hingga Akhir (210-65 juta tahun lalu) diperagakan dalam bentuk Replika Fosil
Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis kadal Buas Pemakan Daging) yang panjangnya
mencapai 19 m, tinggi 6,5 m dan berat 8 ton. Kehidupan awal di bumi yang
dimulai sekitar 3 miliar tahun lalu selanjutnya berkembang dan berevolusi
hingga sekarang. Jejak evolusi mamalia yang hidup pada Zaman Tersier (6,5-1,7
juta tahun lalu) dan Kuarter (1,7 juta tahun lalu hingga sekarang) di Indonesia
terekam baik melalui fosil-fosil binatang menyusui (Gajah, Badak, Kerbau, Kuda
Nil) dan Hominid yang ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat khususnya
di Pulau Jawa.
Kumpulan fosil tengkorak
manusia-purba yang ditemukan di Indonesia (Homo erectus P.VIII) dan di beberapa
tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replikanya.Begitu pula dengan
artefak yang dipergunkan, yang mencirikan perkembangan kebudayaan-purba dari
waktu ke waktu.Penampang stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangiran (Solo, Jawa
Tengah), Trinil dan Mojokerto (Jawa Timur) yang sangat berarti dalam pengungkap
sejarah dan evolusi manusia-purbadiperagakan dalam bentuk panel dan maket.
Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda itu ditampilkan dalam bentuk
panel di ujung ruangan.Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah
bekas Danau Bandung serta artefak diperagakan dalam bentuk aslinya.Artefak yang
terkumpul dari beberapa tempat di pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa
sekitar 6000 tahun lalu danau tersebut pernah dihuni oleh manusia
prasejarah.Informasi lengkap tentang fosil dan sisa-sisa kehidupan masa lalu
ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang Sejarah Kehidupan. Informasi yang
disampaikan diantaranya adalah proses pembentukan fosil, termasuk batubara dan
minyak bumi, selain keadaan lingkungan-purba.
Lantai II
Terbagi menjadi 3 ruangan utama:
ruang barat, ruang tengah dan ruang timur
Ruang barat (dipakai oleh staf museum). Sementara ruang tengah dan ruang timur
di lantai II yang digunakan untuk peragaan dikenal sebagai ruang geologi untuk
kehidupan manusia.Ruang Tengah Berisi maket pertambangan emas terbesar di
dunia, yang terletak di Pegunungan Tengan Irian Jaya. Tambang terbuka Gransberg
yang mempunyai cadangan sekitar 1,186 miliar ton; dengan kandungan tembaga
1,02%, emas 1,19 gram/ton dan perak 3 gram/ton. Gabungan beberapa tambang
terbuka dan tambang bawahtanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan bijih
sebanyak 2,5 miliar ton. Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah
tenggara Grasberg yang ditutup pada tahun 1988 merupakan situs geologi dan
tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek geowisata yang
menarik. Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua) tertata dan terpamer
dalam lemari kaca di sekitar maket.Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi
juga diperagakan di sini.
Ruang Timur Terbagi menjadi 7
ruangan kecil, yang kesemuanya memberikan informasi tentang aspek positif dan
negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia:
.
a. Ruang 1 menyajikan informasi tentang
manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi manusia, serta panel gambar sebaran
sumberdaya mineral di Indonesia.
b. Ruang 2 menampilkan rekaman kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineral
c. Ruang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam
kehidupan sehari-hari, baik secara tradisional maupun modern.
d. Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan
dan pengelolaan komoditi mineral dan energy
e. Ruang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya
geologi (aspek negatif) seperti tanah longksor, letusan gunung api dan
sebagainya.
f. Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi
terutama berkaitan dengan gejala kegunungapian.
g. Ruang 7 menjelaskan tentang sumberdaya air dan
pemanfaatannya, juga pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumberdaya
tersebut.
Beberapa Koleksi di Museum Geologi
Koleksi Museum
Geologi terdiri dari batuan dan mineral
yang jumlahnya kurang lebih adalah 250.000 buah, koleksi fosil dan
lain-lainnya kurang lebih sekitar 60.000 buah. Museum Geologi juga merupakan
sebuah museum yang terbesar koleksinya se-Asia Tenggara. Museum Geologi
sekarang sudah menjadi sebuah tempat wisata budaya (geologi) yang cukup ramai
dikunjungi oleh kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat, pada hari-hari
biasa maupun hari libur baik yang berasal dari Bandung maupun luar Bandung.
Galeri Manusia Purba
Galeri ini merupakan
ruang khusus koleksi fosil manusia purba ditemukan di Indonesia. Sebagian besar
fosil yang ditemukan di Pulau Jawa, terutama di sepanjang daerah aliran sungai
Bengawan Solo yang mengalir dari sumbernya di Gunung Lawu, Jawa Tengah, hingga
bermuara di Laut Jawa, utara Gresik, Jawa Timur. Beberapa lokasi situs manusia
purba yang telah dikenal dunia:
1. Trinil - 11 km di barat kota Ngawi,
Jawa Timur, merupakan lokasi penemuan fosil Pithecanthropus (sekarang Homo
erectus) pertama pada 1891 oleh Eugene Dubois, ahli anatomi dan orang pertama
yang melakukan ekskavasi fosil di Indonesia (Hindia Belanda pada saat itu)
dalam upayanya menemukan fosil transisi (the missing link). Fosil tengkorak ini
diberi kode Pithecanthropus I (P-I).
2. Ngandong - sekitar 130 km di sebelah
barat Semarang, termasuk kabupaten Blora (kota kelahiran sastrawan besar
Indonesia, Pramoedya Ananta Toer). Penggalian yang dilakukan sejak 1930-an
telah mengangkat ribuan fosil vertebrata dan 11 tengkorak/fragmen manusia
purba. Awal tahun ini Tim Vertebrata, Museum Geologi, berhasil menggali keluar
fosil gajah purba spesies Elephas hysudrindicus di Dusun Sunggun, Blora. Fosil
relatif utuh, diperkirakan setinggi 2,5 meter, dan merupakan fosil gajah purba
terlengkap selama seratus tahun terakhir. Banyaknya penemuan fosil vertebrata
melahirkan dugaan Blora Selatan pada zaman Pleistosen adalah savana yang
dilewati Bengawan Solo Purba.
3. Sangiran - dikukuhkan sebagai Situs
Warisan Dunia UNESCO (1996), terletak 15 km utara Solo. Ekskavasi Sangiran pada
mulanya dilakukan oleh R.G.H. von Koenigswald (1936-1941), kemudian dilanjutkan
oleh Prof.Sartono Sastrohamidjojo (ITB) dan Prof.Teuku Jacob (UGM). Salah satu
primadona dari situs ini adalah Sangiran 17 (S-17), fosil tengkorak Homo
erectus paling utuh yang ditemukan Bpk.Tiwokromo pada tahun 1969. Fosil dideskripsi
oleh Prof.Sartono (1971) sebagai Pithecanthropus 8 (P-VIII) atau dikenal juga
sebagai Sangiran 17. S-17 diperkirakan berusia 700.000-800.000 tahun.
E. Koleksi Fosil Dan Benda Bersejarah
Di Museum Geologi
Jenis-jenis Hasil Peninggalan pada
Zaman Sejarah (masa lampau)
Di Museum Geologi ini terdapat berbagai hasil-hasil peninggalan zaman sejarah
(masa lampau) diantaranya fosil dan benda-benda hasil peninggalan zaman dulu.
a. Fosil
Di Museum Geologi terdapat fosil
manusia purba serta fosli mahluk hidup lainnya. Fosil manusia purba yang ada disini yaitu
:
1)
Meganehtropus Palaeojavanicus
Perawakan Megantropus Paleojavanicus
diperkirakan tegap, diperkirakan masif dengan tulang pipi tebal tonjokannya
belakang kepala yang tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot
tengkuh yang kuat.Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah banyak
kerutan-kerutan dengan gigi yang sangat kuat.
2) Phytecanthropus Erectus
Fosil ini banyak ditemukan di
Indonesia. Tinggi badan diperkirakan antara 165 – 180 cm dengan tubuh dan
anggota badan yang tegap, mukanya memiliki tonjolan kuning yang kua, hidung
yang lebar dengan belakang kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 –
100 cm.
3) Homosapiens
Jenis Homosapiens memiliki ciri yang
lebih maju dengan Phytecanthropus erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta
lebih sempurna, tinggi badannya antara 130 – 210 cm, mulanya datar dan lebar,
akar hidung lebar dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat
serta tinggi, sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang
dan gigi mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak
rata-rata antara 1350 – 1450 cm.
b.
Alat atau Benda pada Masa Lampau
Pada masa lalu manusia mempunyai
berbagai alat yang digunakan sebagai kehidupannya sehari-hari yaitu :
1) Alat batu, yaitu suatu alat yang
terbuat dari bebatuan. Ragam alat batu diantaranya :
§ KapakPenimbas
(Chopper)
§ Serut
genggam (Sropper)
§ Kapak
penerak (Chopping tool)
§ Pahat
genggam (hand adec)
§ Kapak
genggam awai (Proto hand axe)
2) Alat serpih
Adalah perkakas yang digunakan
sebagai pisau, gurdi atau penusuk.Alat ini digunakan sebelum mengenal tulisan
yakni digunakan sebagai mengupas, memotong atau juga menggali sejenis
umbi-umbian.
3) Alat tulang
Adalah perkakas yang bahan dasarnya
terbuatdari tulang binatang.Tulang-tulang ini dibentuk dari tulang hewan hasil
buruan, biasanya sebelum digunakan sebagai alat biasa dibentuk sesuai
kebutuhan.
F. Panduan Museum Geologi
Museum Geologi ini di buka setiap
senin sampai kamis pukul 09.00 sampai 13.30 WIB, dan sabtu sampai minggu pukul
09.00 sampai 13.30 WIB.Sedang setiap jum’at dan libur nasional tutup.
Adapun biaya masuk bagi orang umum
adalah Rp 20.000,- sedangakan bagi Pelajar dan Mahasiswa adalah Rp 5.000,-tiap
orang. Selain itu untuk memasuki Museum Geologi pengunjung harus mentaati
beberapa peraturan.
Peraturan itu antara lain :
a. Mengisi buku tamu terlebih dahulu
b. Dilarang makan minum dan merokok
didalam gedung ruangan
c. Dilarang memegang dan
mencoret-coret, merusak dan mengambil koleksi museum
d. Pengunjung dilarang membawa tas dan
jaket didalam ruang peragaan museum
G. Perkembangan Museum Geologi
Sistem peragaan Museum Geologi
sampai tahun 1990-an tidak mengalami perubahan berarti. Dilain pihak, jumlah
pengunjung Museum meningkat terus, sebagian besar terdiri dari pelajar dan mahasiswa yang memerlukan informasi
untuk menambah pengetahuan mereka ilmu tentang bumi.
Sejak tahun 1993 telah mulai
dijajaki upaya pengembangan Museum Geologi dalam rangka memenuhi kebutuhan para
pengunjung tersebut melalui proyek kerja sama antar pemerintah Indonesia dengan
pemerintah Jepang. Tahun 1998 Museum Geologi mulai direnofasi.Dalam proyek ini
pemerintah Indonesia menyusun scenario dan desain peragaan, memperbaiki
interior gedung, dan melengkapi fasilitasnya, seperti sanitasi, sistem pemadam
kebakaran dan lain sebagainya.Sedangkan pemerintah Jepang menyumbangkan berbagi
peralatan untuk sistem dokumentasi, sistem peragaan, reparasi koleksi edukasi
peralatan dan riset. Saat ini Museum Geologi memiliki tidak kurang dari 250.000
koleksi batuan dan mineral, sekitar 60.000 koleksi fosil dan lain-lain. Koleksi
tersebut disimpan didalam ruang dokumentasi koleksi dan diperagakan diruang
peragaan.Museum Geologi juga mempunyai fasilitas edukasi lainya atau ruang
auditorium untuk pemutaran film bagi pengunjung yang datang secara rombongan.
Mulai tahun 2002 Museum Geologi melalui
Kepmen ESDM Nomor: 1725 tahun 2002 statusnya menjadi Unit Pelaksana Teknis
Museum Geologi dilingkungan Balitbang ESDM. Mulai akhir 2005 Museum Geologi
berada dibawah Badan Geologi bersama dengan terbentuknya Badan Geologi sebagai
Unit Eselon I yang ada di lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
(DESDM).
H. PERAN DAN FUNGSI MUSEUM GEOLOGI
1. Peranan Museum Geologi Dalam
Pendidikan
Pendidikan tidak hanya dilakukan di
sekolahan melainkan langsung keberbagai tempat yang bersejarah.Misalnya Museum
Geologi dengan diadakan kunjungan langsung ke objek dapat menarik minat siswa
untuk mengenal dan mempelajari nilai-nilai sejarah yang ada di Indonesia. Di
Museum Geologi ini banyak fosil-fosil peningggalan zaman Purbakala, batu-batuan
yang sangat langka dan berharga seperti mas, batu bara Kristal dan lain-lain.
Serta barbgai ilmu perubhan gejolak yang terjadi di bumi dalam tiap waktu
lamanya.Dengan ini para Siswa dapat menambah ilmu pengetahuan dalam bidang
kegeologian.
2. Fungsi Museum Geologi
1. Sebagai sumber pendidikan
Siswa dapat mempelajari dri
pengetahuan tentang berbagai fosil.seperti Fosil Dinosaurus,Gajah dan ilmu
tentang kegeologian. Macam-macam fosil binatang zaman purba dapat di temui di
Museum Geologi.
2. Sebagai tempat wisata
Para wisatawan dapat berwisata ke
Museum Geologi.selain untuk berwisata para pengunjung juga dapat mempelajari
berbagai macam peninggalan barsejarah.
3. Fakta Museum Geologi
1. Museum Geologi memiliki tidak kurang
dari 250.000 koleksi batuan dan mineral, serta sekitar 60.000 koleksi fosil
2. Museum Geologi di buka setiap
hari,kecuali hari jum’at dan libur nasional
3. Museum Geologi di dirikan pada tahun
1928 yang kemudian diresmikan pada 16 mei 1929.
4. Museum Geologi sebagai tampat objek
wisata dan sebagai tempat pendidikan.
Museum geologi
merupakan tempat dari hasil peninggalan-peninggalan pada zaman dulu yang baik
sebagai tempat ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan yang dilakukan
oleh kalangan pelajar.Permukaan bumi merupakan hasil ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa yang selalu mendapat perubahan dari zaman ke zaman.
Kita sebagai generasi muda hendaklah
menjaga sejarah bangsa kita.khsusnya pada unsur sejarah yang terdapat di Museum
Geologi Bandung dan janganlah kita merusak keindahan alam sekitar kita.penulis
berharap pembaca memberikan kritik atau saran yang bersifat membangun, penulis
menyadari bahwa karya tulis ini belum sempurna.